Baru Rp24,11 Triliun, Penerimaan Bea Cukai Januari 2023 Lesu?
Penerimaan kepabeanan dan cukai tercatat sebesar Rp24,11 triliun di Januari 2023.
IDXChannel - Penerimaan kepabeanan dan cukai tercatat sebesar Rp24,11 triliun di Januari 2023. Angka ini mencapai 8,0% dari target APBN 2023, tapi turun 3,4% secara tahunan year on year (yoy).
"Penerimaan bea cukai sedikit melambat namun on-track, yaitu akibat penerimaan bea keluar yang menurun," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers: APBN KITA Februari 2023 secara virtual di Jakarta, Rabu (22/2/2023).
Namun, penerimaan bea masuk dan cukai masih menunjukkan kinerja positif. Bea masuk tumbuh 22,6% didorong extra effort, kurs dolar yang meningkat dibandingkan tahun lalu dan kinerja impor yang masih tumbuh.
Cukai tumbuh 4,9% dipengaruhi kebijakan tarif, efek limpahan pelunasan HT produksi November 2022, dan efektivitas pengawasan.
"Kinerja penerimaan bea masuk tumbuh signifikan walaupun nilai impor nasional hanya meningkat sebesar 1,3% yoy. Peningkatan penerimaan bulan ini disebabkan pelemahan kurs Rupiah dibandingkan bulan Januari tahun lalu dan penerimaan dari Surat Penetapan Pabean senilai Rp237,43 miliar," jelas Sri.
Dilihat dari besaran nilainya, penerimaan bea masuk terbesar berasal dari kendaraan roda empat, gas alam, suku cadang, mesin tambang dan konstruksi, serta beras.
Sementara itu, bea keluar turun 68,1% karena dipengaruhi harga CPO yang sudah termoderasi dan turunnya volume ekspor komoditas mineral.
"Bea keluar tembaga turun menjadi -68,76% yoy karena turunnya tarif bea keluar tembaga dan turunnya volume ekspor tembaga hingga -41,06% yoy. Bea keluar bauksit pun turun hingga -46,22% yoy karena turunnya volume ekspor bauksit sebesar 46,39% yoy," tambah Sri.
Selain itu, bea keluar produk sawit turun hingga -69,31% yoy, karena harga CPO yang lebih rendah dibandingkan tahun lalu.
(DES)