ECONOMICS

Baru Sebulan, Penerimaan Pajak Terkumpul Rp149,25 Triliun

Anggie Ariesta 22/02/2024 18:15 WIB

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mencatat, penerimaan pajak Januari 2024 telah terkumpul Rp149,25 triliun.

Baru Sebulan, Penerimaan Pajak Terkumpul Rp149,25 Triliun (Foto MNC Media)

IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mencatat, penerimaan pajak Januari 2024 telah terkumpul Rp149,25 triliun.

Dia menegaskan, ini artinya 7,5% dari target APBN Rp1.989 triliun sudah pemerintah kumpulkan.

"Untuk PPh Nonmigas Rp83,69 triliun, PPN Rp57,76 triliun, PBB Rp810 miliar dan PPh Migas Rp6,99 triliun," ujar Sri Mulyani dalam APBNKita Edisi Februari 2024, Kamis (22/2/2024).

Kemudian untuk penerimaan pajak bruto trennya masih naik. Pada Januari 2021 Rp92,32 triliun, sekarang sudah Rp180,13 triliun.

"Jadi penerimaan pajak kita masih cukup positif meskipun di 2021 dan 2022 pertumbuhan penerimaan pajak kita sangat tinggi, jadi kita bicara baseline yang tinggi," jelas Sri Mulyani.

Untuk Januari ini, dari total penerimaan pajak neto Rp149,52 triliun, penerimaan terbesar masih dari PPN.

Sri Mulyani mengatakan, penerimaan pajak berdasarkan aktivitas kegiatan PPN dalam negeri dan impor masih positif, begitupun dengan PPN impor meskipun flat. Sedangkan total PPN dalam negeri masih terlihat positif.

Lebih lanjut, dia menambahkan, PPh 21 juga mengalami kenaikan cukup tinggi, mencerminkan dari meningkatnya dari penyerapan tenaga kerja dan perbaikan dari gaji dan upah.

"Ini adalah salah satu tren dan indikator yang cukup positif dan menggembirakan, kenaikannya cukup tajam. Ini berarti dari pasar tenaga kerja apakah jumlah meningkat atau upah meningkat," ungkap Sri Mulyani.

Penerimaan kepabeanan dan cukai tercatat masih melanjutkan pola tahun lalu. Bea masuk mencapai Rp3,9 triliun pada Januari 2024 atau 6,7% dari target APBN. Sementara itu, bea keluar mencapai Rp1,2 triliun atau 6,6% dari target APBN.

"Ini yang pengaruh yang besar adalah dari bea keluar tembaga yang 87,51% sebesar Rp1 triliun dan sawit 10% dari total bea keluar," ujarnya.

Kemudian, Kemenkeu mencatat penerimaan cukai Rp17,9 triliun atau 7,3% dari total target APBN pada Januari 2024. Ini sejalan dengan pola realisasi tahun sebelumnya dan penerimaan cukai.

Menurut Sri Mulyani, kontribusi penerimaan cukai berasal dari tembakau dan ini dipengaruhi pola pelunasan cukai yang maju ke Desember. Adapun, cukai minuman etil ethanol dan alkohol mencapai Rp500 miliar. 

Terakhir, penerimaan yang lain adalah penerimaan negara bukan pajak (PNBP). PNBP, pada awal tahun ini, mencapai Rp 43,3 triliun sekitar 8,8% dari target.

(FAY)

SHARE