ECONOMICS

Bawa Misi ke Jepang, Menperin Ajak Perusahaan Otomotif Investasi Lagi di RI

Ferdi Rantung 10/03/2021 10:30 WIB

Menperin mengaku sudah membawa misi khusus, yakni mau menjajaki kembali agar perusahaan pembuat mobil di Jepang kembali berinvestasi di Indonesia.

Bawa Misi ke Jepang, Menperin Ajak Perusahaan Otomotif Investasi Lagi di RI. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, segera bertolak ke Jepang untuk memenuhi sejumlah undangan dari sejumlah pabrikan otomotif di sana. Meski demikian, dia mengaku sudah membawa misi khusus, yakni mau menjajaki kembali agar perusahaan pembuat mobil di sana kembali berinvestasi di Indonesia.

Undangan itu sendiri datang dari sejumlah principal industri otomotif, yakni Toyota Motors, Mitsubishi Motors, Honda, Suzuki, dan Mazda, dan beberapa counterpart meliputi menteri METI dan special advisor kantor Perdana Menteri Jepang. Delegasi yang dipimpin Menperin juga akan bertemu Kaidanren dan Japinda (Japan Indonesia Association). 

Pemenuhan undangan itu juga merupakan bagian dari misi Kementerian Perindustrian untuk mendorong realisasi komitmen investasi pada sektor manufaktur nasional. 

"Kami akan all-out untuk menarik investasi. Kunjungan kali ini khusus untuk mengawal komitmen investasi baru sektor otomotif dan petrokimia. Dengan METI, kami akan menjajaki proses evaluasi dan tindak lanjut IJEPA dan New MIDEC," kata Menperin di Tokyo, Rabu (10/3/2021)

Menperin juga mendorong para investor Jepang untuk melakukan pengembangan kendaraan listrik atau electrified vehicles (EV). Selain itu, juga berupaya memperluas pasar ekspor produk otomotif Indonesia, khususnya untuk tujuan ke Australia.

Menperin juga akan menjelaskan UU Cipta Kerja pada pelaku industri, counterpart, dan menteri METI.

Kunjungan Menperin kali ini merupakan kunjungan kerja Menteri pertama di dunia yang diterima secara resmi oleh pemerintah Jepang semenjak negara Sakura tersebut menetapkan status State of Emergency.

"Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan partner bilateral yang sangat penting bagi Jepang" tandasnya. (TYO)

SHARE