Bedanya Inflasi Biasa dan Inflasi Inti, Begini Penjelasan dan Komponennya
Inflasi biasa atau inflasi IHK (Indeks Harga Konsumen) adalah perubahan harga barang dan jasa secara terus menerus dalam kurun waktu tertentu.
IDXChannel—Apa bedanya inflasi biasa dan inflasi inti? Meskipun sama inflasi, namun keduanya merepresentasikan kondisi perubahan harga dalam rentang waktu dan lingkup yang berbeda.
Inflasi biasa atau inflasi IHK (Indeks Harga Konsumen) adalah perubahan harga barang dan jasa secara terus menerus dalam kurun waktu tertentu. Angka inflasi yang diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) setiap awal bulan adalah inflasi biasa.
BPS yang bertugas menghitung perubahan IHK di masyarakat, mencatat perubahan harga di kota-kota pantauan berdasarkan tujuh kelompok pengeluaran (konsumsi masyarakat), yakni:
- Bahan makanan
- Makanan jadi, minuman, dan tembakau
- Perumahan
- Sandang
- Kesehatan
- Pendidikan dan olahraga
- Transportasi dan komunikasi
Naik turun pada laju inflasi bisa disebabkan oleh banyak hal. Misalnya bencana alam, gagal panen, kebijakan pemerintah, kenaikan pajak, pencabutan subsidi, dan sebagainya. Inflasi akan menunjukkan bagaimana laju kenaikan harga dan penurunannya terjadi di tiap kota.
Sementara berdasarkan Investopedia (11/9), core inflation atau inflasi inti merepresentasikan tren perubahan harga dalam jangka panjang. Untuk melihat tren harga jangka panjang ini, maka perubahan harga sementara harus dikeluarkan dari perhitungannya.
Maka dari itu inflasi inti tidak menghitung kelompok pengeluaran yang biasanya sangat volatile pergerakan harganya, misalnya harga makanan dan energi. Komponen pengeluaran dalam inflasi inti cenderung menetap, persistent, dan dipengaruhi oleh faktor-faktor fundamental.
Apa saja faktor fundamental yang dimaksud? Yakni supply dan demand, faktor eksternal dari nilai tukar, harga komoditas global, dan sebagainya, dan ekspektasi inflasi dari pedagang dan konsumen.
Itulah penjelasan singkat tentang bedanya inflasi biasa dan inflasi inti.
(Nadya Kurnia)