Begini Sejarah Emas Sebagai Alat Pertukaran Zaman Dulu
Sejarah Emas sebagai alat pertukaran terjadi pada peradaban pertama yakni pada masa Kerajaan Lydia yang berpusat di sebelah barat Turki.
IDXChannel – Sejarah Emas sebagai alat pertukaran terjadi pada peradaban pertama yakni pada masa Kerajaan Lydia yang berpusat di sebelah barat Turki. Selain menjadi alat tukar atau alat transaksi, emas juga dijadikan sebagai alat untuk menentukan nilai tukar dengan mata uang negara lain dalam proses transaksinya dan tidak menggunakan bank.
Emas yang merupakan logam mulia diketahui menjadi salah satu alat pembayaran atau pertukaran tertua di dunia. Koin emas jika diketahui telah digunakan sejak tahun 700 SM. Kelangkaan emas sendiri membuat nilai emas lebih berharga, dan nyatanya hingga saat ini masih ada beberapa negara yang menggunakannya emas sebagai alat transaksi seperti Arab Saudi.
Pada masa kepemerintahan Kaisar Augustus di Romawi kuno sejak 30 SM hinga 14 M, Kaisar Augustus menentukan harga emas berkisar 45 koin untuk nilai 1 pound. Kemudian pada masa pemerintahan Marcus Aurelius Antoninus, perubahan nilai emas pun terjadi pada periode 211 hingga 217 M. Marcus menetapkan nilai emas tersebut menjadi 50 koin untuk nilai 1 pound.
Dengan adanya pertambahan nilai pada emas, itu membuat emas menjadi alat tukar yang banyak digunakan. Diocletian pada 284 hingga 305 M kembali meningkatkan nilai emas menjadi 60 koin untuk nilai 1 pound. Pada periode 306 hingga 337 M, Konstatinus Agung kembali menaikan nilai emas, dimana 70 koin emas sama dengan 1 pound.
Sejatinya, dengan meningkatnya harga emas tentu mempengaruhi harga komoditas lainnya. Dimana masyarakat kelas menengah semakin lama tidak bisa memenuhi biaya hidupnya karena nilai emas yang semakin tinggi. Jika diamati secara global, nilai emas mengalami perubahan berdasarkan berbagai faktor yang berasai dari resesi, deflasi, depresi ekonomi, ekspansi keuangan global, perang, hingga harga saham di bursa.
Harga emas pada 1929 tercatat senilai USD20,63 per 100 gram, kemudian pada krisis ekonomi 2008 kembali naik sebesar USD869,75 per 100 gram, dan menguat kembali hingga USD1.281 per 100 gram.
Sistem standar emas diketahui telah diterapkan sebagai acuan dalam menentukan nilai mata uang sejak abad ke-19 di tahun 1821. Dimana, pemerintah Inggris menerapkan sistem standar emas dalam menentukan nilai pondsterling sebagai alat bertransaksi. Penggunaan sistem standar emas ini pada akhirnya diikuti oleh beberapa negara di Eropa, salah satunya Jerman dan Prancis, dan juga digunakan oleh Amerika Serikat (AS).
Sistem standar emas perlahan mulai menghilang, sistem ini diketahui mulai ditinggalkan ketika terjadi perpecahan Perang Dunia ke I dan II yang mengakibatkan kekacauan politik di Eropa.
Logam mulia diketahui menjadi salah satu bentuk mata uang terbaik. Emas dianggap memiliki nilai yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan perak. Menurut Aristotle, adapun lima alasan emas merupakan mata uang terbaik pada empat dekade terakhir yakni:
1. Nyaman untuk di gunakan, dibawa dan di simpan.
2. Memiliki nilai intrisik yang jelas.
3. Konsisten / Dapat diukur dengan konsisten
4. Memiliki daya tahan yang tinggi
5. Mampu dipecah tanpa mengurangi nilai.
Sekadar diketahui, hingga saat ini belum ada instrumen investasi maupun mata uang lain yang memiliki nilai yang sama dengan emas sebagai alat transaksi atau pertukaran. Pasalnya, emas hanya bisa di tambang dari dalam perut bumi dengan ketersediaannya yang terbatas. (SNP)