Begini Strategi SKK Migas Capai Target Lifting Minyak
SKK Migas akan terus menggenjot lifting minyak untuk bisa mencapai target 2024 sebesar 635 ribu bph.
IDXChannel - Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) terus memacu lifting minyak dan gas (migas) di sisa tahun ini. Tercatat, lifting minyak hingga semester I-2023 baru mencapai 615,5 ribu barel per hari (bph).
Adapun pemerintah menargetkan lifting minyak mencapai 660 bph pada 2023. Namun SKK Migas akan terus menggenjot lifting minyak untuk bisa mencapai target 2024 sebesar 635 ribu bph.
"Jadi tahun depan ini targetnya 635 ribu minyak. Kemudian per hari ini, produksi kita masih di bawah 600 ribu bph," kata Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/11/2023).
"Jadi memang upaya kita sampai mencapai di akhir tahun, 31 Desember itu paling tidak harus mendekati target kalau tahun depan kita ingin bisa mencapai target," tambahnya.
Nanang menjelaskan, SKK MIgas bersama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di hulu migas telah melakukan berbagai usaha untuk dapat menggenjot produk migas. Salah satunya dengan menyelesaikan pembangunan beberapa proyek migas.
"Saya kira sekarang kita lagi menyelesaikan beberapa proyek lapangan-lapangan gas, seperti Jambaran Tiung Biru. Walaupun itu proyeknya gas tapi juga memberikan hasil kondensat ya," ujarnya.
Selain itu, mengoptimalkan lapangan migas yang juga dapat memberikan tambahan kondensat. Salah satunya di HCML, yakni lapangan BD di Madura, Jawa Timur.
"BD ini kalau diproduksikan gasnya lebih tinggi, kondensatnya juga lebih tinggi," ucap Nanang.
Dia menambahkan, ada juga proyek pembangunan Lapangan Tangguh 3, yang juga sudah rampung dan beroperasi sehingga mampu menghasilkan LNG.
"Kalau kapasitasnya bisa full untuk train 3, maka akan ada tambahan kondensat antara 4.000 sampai 5.000 barel kondensat. Ini juga merupakan upaya kita untuk bisa meningkatkan produksi liquid. Selain minyak, juga ada kondensat di situ," tuturnya.
Kemudian upaya-upaya yang rutin dilakukan adalah kegiatan pengeboran untuk meningkatkan produksi agar tahun ini bisa mencapai 900 sumur.
"Upaya-upaya inilah yang saya kira sudah di titik sprint, kalau kita lari maraton. Sekarang ini, kita sudah mendekati finish. Jadi harus melakukan kegiatan yang sifatnya lebih mengakselerasi, termasuk juga kegiatan eksplorasi, karena itu akan mendapatkan cadangan yang akan diproduksikan di tahun-tahun berikutnya," papar Naanang.
Selanjutnya, SKK Migas juga sudah mulai melakukan pengeboran di Andaman meliputi Sumur Timpan, Rencong dan saat ini sedang dilakukan proses eksplorasi oleh Mubadala Energy.
"Jadi, kita tetap sangat berusaha keras untuk bisa mendekatkan produksi di akhir tahun ini yang akan menjadi entry point di tahun depan, sedekat mungkin dengan target," kata dia.
"Target kita di 635 ribu bph. Harapan kita paling tidak di akhir tahun itu di atas 600 ribu bph, sehingga PR kita di 2024 tidak seberat di tahun ini. Tahun ini kan gap-nya sudah 20 hingga 30 ribu," imbuhnya.
(RNA)