ECONOMICS

Beli Mobil Listrik Dapat Insentif, Jokowi Contek Eropa

Heri Purnomo 21/12/2022 14:11 WIB

Presiden Jokowi angkat bicara mengenai insentif pembelian mobil dan motor listrik.

Beli Mobil Listrik Dapat Insentif, Jokowi Contek Eropa. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara mengenai insentif pembelian mobil dan motor listrik. Adanya pemberian subsidi dinilainya dapat mendukung berkembangnya industri di Indonesia. 

"Kita harapkan dengan insentif itu, industri mobil listrik, motor listrik di negara kita bisa berkembang," kata Jokowi dalam konferensi pers yang dipantau aecara virtual, Rabu (21/12/2022).

Jokowi mengatakan, jika industri kendaraan listrik di Indonesia berkembang, maka penerimaan pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga akan meningkat. 

"Yang paling penting akan membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya, karena ini akan mendorong industri pendukung lainnya," katanya. 

Jokowi menambahkan, ke depannya tidak menutup kemungkinan akan ada pemberian subsidi kepada angkutan umum. 

"(Pemberian) insentif untuk angkutan umum selama produksinya di dalam negeri, namun hitungannya akan berbeda," jelasnya. 

Jokowi menuturkan, rencana subsidi kendaraan listrik diberikan dengan mempertimbangkan kalkulasi, kajian, serta mempelajari dari negara lain, terutama Eropa yang telah lebih dulu melakukan kebijakan tersebut. 

"Nanti kalau sudah hitung-hitungannya final, keputusan ini final betul, baru akan kita sampaikan," paparnya. 

Di tempat yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto menerangkan, kebijakan pemberian subsidi masih terus digodok lebih lanjut. 

"Karena kita tahu bahwa mobil listrik jauh lebih mahal daripada mobil biasa dengan harga 30 persen lebih tinggi," katanya. 

Dia mengatakan, pemberian subsidi dilakukan untuk pengembangan pasar. Dirinya menyebut, pasar mobil listrik bisa mencapai minimal 20 persen dan atau 400.000 unit di 2025.

"Kita berikan bukan subsidi, tetapi insentif dalam rupiah tertentu. Ini sedang bicara dengan Bu Menteri Keuangan. Nilainya Rp5 triliun nanti dibagi motor berapa, mobil berapa bus, itu kita akan pertimbangkan juga," tandasnya. 

(FAY)

SHARE