ECONOMICS

Beras Langka dan Mahal, Warga Diimbau Tak Panic Buying

Agus Warsudi 22/02/2024 03:13 WIB

Ketersediaan beras menjelang bulan Ramadan dipastikan aman. Sehingga warga diimbau tidak panic buying.

Beras Langka dan Mahal, Warga Diimbau Tak Panic Buying (Foto Agus Warsudi)

IDXChannel - Satuan tugas (Satgas) Pangan Polda Jawa Barat (Jabar) dan Bareskrim Polri memantau ketersediaan beras di Pasar Tradisional Kosambi dan pasar modern Kota Bandung, Rabu (21/2/2024). Pemantauan dilakukan untuk menyikapi isu beras langka dan mahal saat ini.

Direktur Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Jabar, Kombes Pol Deni Oktavianto mengatakan, berdasarkan hasil pantauan, ketersediaan beras di Pasar Kosambi aman. Harga beras juga masih sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

"Kami hadir di sini terkait ketersediaan dan distribusi beras, baik premium maupun medium. Beras SPHP (Stabilisasi Persediaan dan Harga Pangan) dari Bulog sejauh ini pantauan cukup aman dan tersedia di pasaran," katanya.

Deni menegaskan, tiga pekan menjelang bulan puasa Ramadan, ketersediaan beras aman dan dijual pasar-pasar tradisional serta toko ritel. Pembatasan penjualan oleh ritel dilakukan agar tidak ada panic buying dan melakukan penimbunan untuk dijual kembali.

"Ketersediaan beras aman. Masyarakat diimbau tidak panic buying. Karena itu supermarket membuat kebijakan dibatasi untuk pembelian satu orang satu beras," ujar Deni. 

Sementara itu, Kepala Bidang Ketersediaan dan Distibusi Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP), Nenny Fasyaini mengatakan, kelangkaan dan kenaikan harga beras terjadi dalam beberapa waktu terakhir akibat El Nino yang membuat pergeseran musim tanam.

"Pergeseran musim tanam otomatis akan berpengaruh terhadap panen. Sehingga menimbulkan tadi, hasil yang produksi petani agak berkurang. Hasil berkurang berarti permintaan naik, harga akan naik," ucap Nenny.

Dia menyatakan, ketersediaan beras sempat kosong di ritel-ritel karena kenaikan batas HET beras dari produsen. Oleh sebab itu, ritel kesulitan melakukan penjualan karena ada kenaikan harga beras.

"Batas HET itu adalah Rp13.900. Apabila di penggilingan sudah Rp15.000, bagaimana mau masuk ke retail-retail dengan harga itu? Harga itu yang belum ada kesepakatan kemarin antara retail dengan distributor," pungkas Nenny.

(FAY)

SHARE