ECONOMICS

Beras Masih Mahal, Kini Giliran Harga Telur Ayam Menjulang Jelang Ramadan

Avirista M/Kontributor 27/02/2024 11:56 WIB

Dua pekan menjelang Ramadan, harga telur di Kota Malang melambung tinggi. Kenaikan mencapai Rp2.000-3.000 per kilogram (kg) sejak sepekan terakhir ini.

Beras Masih Mahal, Kini Giliran Harga Telur Ayam Menjulang Jelang Ramadan (Foto Avirista)

IDXChannel - Dua pekan menjelang Ramadan, harga telur di Kota Malang melambung tinggi. Kenaikan mencapai Rp2.000-3.000 per kilogram (kg) sejak sepekan terakhir ini.

Pantauan di Pasar Oro-oro Dowo, Kota Malang, harga telur mencapai kisaran Rp29.000-30.000 per kg pada Selasa (27/2/2024). Kenaikan mulai terjadi sejak pekan lalu dan terus melambung hingga hari ini.

Warsinah, pedagang Pasar Oro-oro Dowo menyebut, harga telur di tingkat distributor mencapai Rp28.000 per kilogramnya, dan dijual seharga Rp29.000-30.000. Harga ini disebut naik sekitar Rp5.000 per kilogramnya dari harga normal.

"Naik terus untuk telur. Ngambil kemarin Rp29.000, ini dijual Rp30.000 per kilo," ucap Warsinah, Selasa pagi.

Hal serupa dipaparkan Aris, pedagang sembako di Pasar Oro-oro Dowo yang menyatakan, kenaikan telur sudah terjadi sepekan terakhir. Kenaikan harga telur mencapai Rp2.000 per kg.

"Naiknya Rp1.000-2.000 katanya. Memang harga pakan lagi mahal. Jadi ngambil di tingkat peternaknya sudah mahal," ungkap Aris.

Di sisi lain, peternak ayam petelur, Muhammad Yasin mengakui kenaikan harga telur ayam broiler disebabkan adanya kenaikan harga pakan ayam. Saat ini, harga telur dari tingkat peternak saja sudah di angka Rp27.000 per kg.

"Harga telur hari ini per harga kandang Rp27.000, biasanya Rp 23.000, itu harga normal. Mulai naik 3-4 hari. Ini harga pakannya sudah mahal," ucap Yasin, peternak ayam di daerah Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, ditemui terpisah.

Yasin menambahkan, saat ini harga pakan ayam untuk jenis jagung bekatul yang kualitas standar sudah Rp8.000 per kilogram. Harga ini jauh dibanding harga normal di angka Rp5.000-6.700 per kilogram.

"Karena harga pakan mahal akhirnya harga jual naik. Jagungnya mahal, pakan kita dulu Rp6.700 sekarang Rp8.000. Kita siasati pakai konsentrat, terus pakai BKK, biji-bijian, kacang gitu, lebih murah dari konsentrat, untuk menekan operasional," imbuh pria berusia 42 tahun itu.

(FAY)

SHARE