Beri Kontribusi Tertinggi, Ini Dampaknya Jika Inflasi Pangan terus Naik
Jika harga pangan meningkat di 5-10%, maka dampaknya terhadap rumah tangga sangat terasa.
IDXChannel - Kontribusi inflasi pangan masih merupakan yang tertinggi di Indonesia, terutama di kawasan pedesaan. Komposisi pengeluaran mereka sekitar 50-60% adalah untuk pangan.
Rektor Perbanas Institute, Hermanto Siregar, mengatakan jika harga pangan meningkat di 5-10%, maka dampaknya terhadap rumah tangga sangat terasa.
"Sebaliknya, jika pangan itu mulai agak langka, masing-masing rumah tangga tentunya ingin mengamankan bahwa mereka punya pangan," ungkap Hermanto dalam IDX Channel Market Review Live di Jakarta, Kamis (2/11/2023).
Jadi, permintaan yang sedikit saja, menurut dia bisa meningkatkan harga pangan yang signifikan.
"Pangan tidak bisa dipandang remeh, itu bagian dari kebutuhan sehari-hari. Ketersediaannya harus cukup dan in time," sambung Hermanto.
Kedua, yang harus menjadi concern adalah terkait kenaikan harga energi seperti bahan bakar minyak (BBM).
"Memang berbeda, kenaikan harga tidak diumumkan lagi seperti dulu, tapi kalau kita lihat, BBM yang tak bersubsidi itu naik," tambahnya.
Hermanto mengatakan kenaikan ini memang tidak langsung kepada alat transportasi yang disubsidi, tetapi kenaikan harga BBM yang tidak disubsidi juga berdampak tidak langsung, yakni meningkatkan harga-harga keseluruhan.
"Jadi ini pun meningkatkan inflasi, walaupun tidak sebesar pangan," tandas Hermanto. (NIA)