Bersaing dengan Daging Impor Brazil, Peternak Ayam Minta Harga Pakan Turun
Pemerintah harus bisa membuat harga pakan ternak itu kompetitif seperti di negara lain agar harga produksi para peternak bisa turun.
IDXChannel - Tak lama lagi Indonesia akan kebanjiran impor daging ayam dari Brasil. Adanya impor ini bukan karena stok dalam negeri berkurang, namun Indonesia harus memenuhi tuntutan setelah kalah gugatan dari Brasil di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Singgih Januratmoko impor ini tentu akan merugikan para peternak kecil. Supaya tidak rugi terlalu besar pemerintah harus bisa menurunkan harga pakan ternak dengan impor.
Ia menjelaskan, bahwa harga pakan ternak yaitu jagung mengalami kenaikan. Untuk itu diperlukan impor agar harga produksi ayam peternak bisa bersaing.
"Jadi biasa jagung itu diterima Rp 4.000 sekarang harganya Rp 6.000 . Sehingga ada kenaikan harga produksi ayam sebesar 20 persen." kata Singgih dalamnya Market Review IDX Channel, Kamis (29/4/2021)
Ia mengungkapkan bahwa harga normal ayam lokal itu dikisaran Rp 17.500 - Rp 18.000. Untuk itu perlu ada upaya dari pemerintah agar harga pakan ternak ini bisa kompetitif.
"Pemerintah harus bisa membuat harga pakan ternak itu kompetitif seperti di negara lain agar harga produksi para peternak bisa turun. Jadi selisih gak banyak dengan luar negeri." jelasnya
Masukkan kedua, lanjut Singgih, pemerintah diminta untuk mengungkapkan dan membatasi kuota impor daging ayam tersebut. Dengan adanya kuota impor, peternak menjadi tahu berapa ayam yang harus diternakkan.
"Pemerintah harus mengungkapkan kuota yang diimpor sehingga para peternak itu bisa mengurangi produksi. Sehingga harga ayam peternak bisa bersaing dengan impor. Jadi win win solusinya lah," tandasnya. (TIA)