Bertemu Biden, Jokowi Bahas Potensi Kerja Sama Kendaraan Listrik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tengah membahas potensi kerja sama pengembangan ekosistem kendaraan listrik di RI.
IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tengah membahas potensi kerja sama pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pertemuan keduanya dilakukan di White House, Washington DC, Selasa (14/11/2023).
Kabar ini disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang ikut mendampingi Jokowi dalam kunjungan kerja kenegaraan di Amerika Serikat.
"Menghadiri pertemuan bilateral dengan presiden @potus dan delegasi Amerika Serikat lainnya. Kami membahas potensi kerja sama Indonesia-Amerika perihal peningkatan ekosistem kendaraan listrik," ujar Erick melalui akun Instagramnya.
Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam (SDA), lanjut dia, memiliki sumber komponen utama pembuatan baterai kendaraan listrik yaitu nikel. Kendati begitu, integrasi hulu dan hilir atau membangun satu ekosistem diperlukan kerja sama dengan negara lain.
Hal ini membuat pemerintah menjajaki kerja sama dengan beberapa otoritas terkait di negara Paman Sam. Menurutnya, ekosistem ini penting dibangun karena memiliki peran penting mencapai target emisi karbon Indonesia pada tahun 2030 dan 2060.
“Namun kami pastikan integrasi dari hulu ke hilir menjadi syarat kerja sama,” bebernya.
Erick Thohir sebelumnya mengungkapkan rencana besar Freeport McMoran membangun smelter di Fakfak, Papua Barat. Rencana tersebut setelah produsen emas terbesar di dunia itu menyelesaikan proyek peleburan di Gresik, Jawa Timur (Jatim).
Dia belum mengkonfirmasi secara detail kapan dimulainya proyek smelter di Fakfak. Hanya saja, Erick memastikan Freeport McMoran akan menambah investasinya di Indonesia melalui pembangunan smelter baru di Fakfak.
“Desember nanti smelter Freeport tahap pertama di Gresik, Jawa Timur akan dibuka dan akhir tahun depan untuk tahap kedua akan selesai. Freeport berkomitmen membangun smelter lainnya di Fakfak, Papua,” ujar dia.
Menurutnya, pembangunan proyek di sektor energi dan pertambangan sejalan dengan program hilirisasi yang diusung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Lantaran memberikan nilai tambah bagi Indonesia.
Tak hanya itu, investasi perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu juga diyakini mampu menyerap tenaga kerja baru. Hal ini pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Ini sejalan dengan program hilirisasi guna meningkatkan nilai tambah bagi Indonesia. kami terus mendorong investasi di Indonesia untuk membuka lapangan pekerjaan di Tanah Air,” paparnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim itu mencatat bahwa hubungan gagang dan investasi Indonesia-AS terus meningkat saat ini. Tercatat, Indonesia mencatatkan surplus dagang dengan AS sebesar USD16 miliar.
Bahkan, investasi AS di Indonesia nomor empat terbesar yang belum pernah terjadi sebelumnya. (NIA)