ECONOMICS

Bertemu Petani di Malang, Zulhas Bakal Setop Impor Gula di 2025

Avirista M/Kontributor 19/12/2024 14:35 WIB

Langkah penghentian impor itu untuk mendukung langkah pemerintah sesuai instruksi Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto

Bertemu Petani di Malang, Zulhas Bakal Setop Impor Gula di 2025 (FOTO:Dok Ist)

IDXChannel - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan yakin Indonesia akan menghentikan impor bahan pangan pokok, salah satu gula. 

Keputusan itu diambil oleh Zulkifli Hasan karena melihat kemampuan daya tanam tebu sebagai tanaman penghasil gula di Indonesia.

Menurutnya, langkah penghentian impor itu untuk mendukung langkah pemerintah sesuai instruksi Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, agar bisa swasembada pangan dengan memenuhi kebutuhan pangan nasional.

"Kita tahun depan tidak impor gula, jagung untuk konsumsi, tidak impor barang, dan tidak impor beras," ujar Zulkifli saat meninjau ladang tebu di Desa Putat Lor, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Kamis (19/12/2024).

Zulhas sapaan akrabnya, optimistis melihat potensi produksi gula di dalam negeri. Sejauh ini menurutnya, produksi gula di Indonesia mencapai 2,4 juta ton setahun dari kebutuhan gula produksi nasional mencapai 3,1 juta ton.

"Tahun depan diperkirakan akan 2,6 juta ton, tapi saya meyakini bisa sampai 2,7 juta ton. Kurang 500 ton, putuskan tidak usah impor cuma diputuskan dirawat kebunnya, saya optimis," katanya.

Soal kekurangan 500 ribu ton itu akan dibicarakan dan dirinya optimis dengan stok gula nasional darı tahun 2024 ini. Selain itu, pembukaan lahan tebu baru juga disebut menjadi opsi menggenjot hasil panen tebu untuk produksi gula.

"Kita ada stok dan tentu ada opsi lain pembukaan lahan baru. (Terkait kebutuhan pembukaan lahan gula baru) nanti masih mau dirapatkan di provinsi," kata Zulkifli.

Dia menyebut, semangat petani tebu dan antusiame mereka menjadi modal pemerintah mampu meraih swasembada pangan, khususnya komoditas gula. Apalagi pemerintah juga sudah mencanangkan perbaikan sarana infrastruktur pertanian, mulai dari irigasi, penyediaan alat pertanian yang modern, untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil pangan.

"Saya optimistis, coba lihat sekarang di Malang ini, halaman rumah aja ditanami tebu, jadi rakyat kita itu sebetulnya kan pekerja keras asal kalau sudah menanam jangan rugi," tutur dia.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE