ECONOMICS

Besok, Garuda Indonesia Umumkan Hasil Perdamaian dengan Kreditur

Suparjo Ramalan 19/06/2022 13:45 WIB

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akan mengumumkan hasil kesepakatan damai dengan para krediturnya, Senin (20/6/2022)

Besok, Garuda Indonesia Umumkan Hasil Perdamaian dengan Kreditur (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akan mengumumkan hasil kesepakatan damai dengan para krediturnya, Senin (20/6/2022). Perdamaian ini merupakan salah satu mekanisme dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra optimis homologasi akan dicapai setelah emiten bersandi saham GIAA ini memperoleh persetujuan 97,46 persen dari total kreditur yang hadir saat voting atau pemungutan suara kreditur dalam PKPU. 

Berdasarkan hasil rekapitulasi voting, Garuda dapat mencapai threshold suara yang menjadi syarat homologasi.

"Proposal perdamaian kita ada beberapa klasifikasi, pertama mereka yang punya uangnya saat ini dapat disepakati di bawah , ini berdasarkan Daftar Piutang Tetap (DPT), Rp255 juta akan kita bayarkan dari arus kas perusahaan. Yang Rp255 juta ke atas sukuk lessor akan memperoleh kupon debt baru 825 dan saham USD 330 juta," ungkal Irfan pasca voting PKPU, dikutip Minggu (19/6/2022).

Dalam Daftar Piutang Tetap (DPT) milik BUMN yang ditetapkan Tim Pengurus PKPU mencapai triliunan rupiah. Angka ini berasal dari piutang perseroan di sejumlah sektor. Berikut daftarnya. 

Piutang PT Pertamina (Persero) di Garuda Indonesia tercatat mencapai Rp7,5 triliun. Jumlah tagihan yang diajukan ini bersifat preferen. Lalu, PT Bank Mandiri Tbk sebesar Rp 4,3 triliun, PT Bank BRI Tbk Rp 4,6 triliun. 

PT Citilink Indonesia mencapai Rp 26,7 miliar, PT Angkasa Pura Hotel Rp 11 miliar, PT Angkasa Pura II (Persero) Rp 571 miliar, PT Angkasa Pura Gita Sarana Rp 14,7 juta, PT Angkasa Pura Cargo Rp 393 juta, PT Angkasa Pura Logistic Rp 47 juta. 

Lalu, PT Angkasa Pura Propertindo sebesar Rp21 juta, PT Angkasa Pura Sarana Digital Rp 612 juta, PT Angkasa Pura Solusi Rp 515 juta, PT Angkasa Pura Suport Rp 15 miliar.

Kemudian, PT Gapura Angkasa Rp 705 miliar, PT Jasa Raharja Rp 2 miliar, PT Kimia Farma Diagnostika Rp 709 juta, PT Mandiri Sekuritas Rp5 miliar, PT Merpati Nusantara Airlines Rp180 juta.

PT Pelita Air Service Rp34 juta, PT Pertamina Bina Medika IHC Rp1 miliar, PT PLN (Persero) Rp 629 Juta, PT Pos Indonesia (Persero) Rp 131 Juta, PT Sarinah (Persero) 404 juta, PT Sucofindo (Persero) Rp652 juta, dan PT Telkom Indonesia Tbk Rp 146 juta. 

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kesepakatan damai menjadi momentum penting bagi Kementerian BUMN dan Garuda Indonesia. Dia bersyukur voting kreditur mendapatkan respons positif. 

Erick memastikan hasil ini tak lepas dari kerja keras dan dukungan banyak pihak, baik internal maupun eksternal.

"Proyeksi positif yang kami terima hari ini tidak terlepas dari hasil kerja keras seluruh jajaran manajemen, karyawan, serta tim konsultan pendamping yang lebih dari tujuh bulan menjalin komunikasi intensif dengan para kreditur. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para kreditur yang telah mendukung Garuda hingga ke titik ini," ucap Erick.

Dia berharap dukungan ini akan terus mengalir hingga tahap di mana Garuda mulai melaksanakan langkah-langkah strategis yang telah dirancang dalam bisnis kedepannya. 

"Kami tidak lupa menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Indonesia yang terus percaya pada Garuda Indonesia, khususnya di masa yang penuh tantangan ini untuk memberikan pelayanan penerbangan terbaik," lanjut Erick.

Erick mengatakan, Garuda Indonesia berkomitmen menjalankan misi menjadi platform penggerak ekonomi bangsa dan melalui peran esensialnya sebagai penyedia akses konektivitas bagi aktivitas ekonomi, pariwisata hingga sosial dan budaya bagi masyarakat Indonesia. (RRD)

SHARE