ECONOMICS

BI Gelar Forum Pusaka Jateng: Sinergikan Sektor Pertanian dan Industri

Eka Setiawan/Kontri 02/07/2024 21:53 WIB

Sesuai visi misi, Jateng mengambil sektor terbesar yaitu industri pertanian, terbesar kedua setelah industri pengolahan.

BI Gelar Forum Pusaka Jateng: Sinergikan Sektor Pertanian dan Industri (FOTO:Dok Ist)

IDXChannel – Provinsi Jawa Tengah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai penumpu ketahanan pangan dan industri pada rencana pembangunan jangka panjang di 2025-2045. 

Berangkat dari hal itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng lewat Forum Perumusan Analisis dan Rekomendasi Kebijakan (Pusaka) mengumpulkan semua stakeholder, akademisi hingga pelaku usaha untuk berbagi ide dan memberi masukan kebijakan untuk mencapai target tersebut.  

“Sesuai visi misi, Jateng mengambil sektor terbesar yaitu industri pertanian, terbesar kedua setelah industri pengolahan," kata Deputi Perwakilan BI Jateng Ndari Surjaningsih di sela-sela kegiatan Forum Pusaka Jateng di Hotel Gumaya, Kota Semarang, Selasa (2/7/2024). 

Pihaknya berharap, sektor pertanian jadi pendukung sektor makanan dan minuman di Jateng. Sebab, industri pengolahan di Jateng penyumbang terbesarnya adalah makanan dan minuman. 

“Ada end to end, hulu hingga hilir, bisa ada keterkaitan satu sama lain, ini diharapkan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi ke depan. Industri hulu ke hilir juga menjaga pasokan, stabilitas harga, menjaga inflasi yang ada di Jateng,” tuturnya.  

Dia mengatakan komoditas prospektif di Jateng sendiri ada 3 yakni beras, bawang merah dan cabai. Sementara, Sekretaris Daerah Provinsi Jateng menyebut Forum Pusaka ini merupakan forum analisis dan kebijakan di Jateng. 

Pada kegiatan ini, semua stakeholder, akademisi, pelaku usaha berkumpul untuk memikirkan bagaimana bisa mencapai visi misi Jateng di rencana pembangunan jangka panjang di 2025-2045. 

“Karena Jateng ditetapkan pemerintah pusat sebagai penumpu pangan dan industri,” katanya. Dia menyebut, mensinergikan dua hal itu tidak mudah, bahkan bertolakbelakang. Sebab itu, jika dua hal itu bisa digarap dengan baik dan seimbang, akan berkontribusi bersar terhadap petumbuhan ekonomi di Jateng. 

“Ini secara kalimat sesuatu yang tidak mudah, karena satu sisi untuk tingkatkan industri tapi satu sisi tingkatkan sektor pangan. Inilah lewat forum ini kami minta masukan, seimbangkan industri dan pertanian,” tuturnya.  

Dia juga menyoroti tentang program pemerintah ke depan soal progam makan siang bergizi. Dia berharap pemenuhannya dari produsen lokal.  “Jangan kalau kurang ambil impor ya, dampaknya tidak ke masyarakat kita,” ujar dia.

Sementara itu, Forum Pusaka Jateng kali ini bertema “Mewujudkan Jawa Tengah sebagai Penumpu Pangan dan Industri Nasional yang Maju, Sejahtera, Berbudaya, dan Berkelanjutan”.

Forum ini sudah kali ketiga digelar, merupakan ajang kolaborasi pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan berbagai stakeholders untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, serta merumuskan rekomendasi solusi yang aplikatif melalui diskusi panel dan kompetisi karya tulis ilmiah.

Kegiatan siang itu diresmikan Sekda Provinsi Jateng Sumarno, Deputi Kepala Perwakilan BI Jateng Ndari Surjaningsih dan Ketua Bidang Kerja Sama dan Pendanaan ISEI Semarang Koordinator Jawa Tengah, Prof. Kesi Wijayanti.

(SAN)

SHARE