BI Jabar Sebut WJIS 2022 Tawarkan 17 Proyek, Nilainya Capai Rp59,7 Triliun
Salah satu sektor yang saat ini peluangnya cukup besar untuk diserap adalah sektor energi yang berfokus pada energi baru terbarukan (EBT).
IDXChannel - Jawa Barat menawarkan puluhan proyek dari berbagai sektor dengan nilai investasi mencapai Rp59,73 triliun.
Proyek tersebut diharapkan dapat terserap investor asing dan dalam negeri pada West Java Investment Summit (WJIS) 2022 yang akan digelar pada 5-6 Oktober 2022.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat Bambang Pramono mengatakan, puluhan proyek yang ditawarkan di WJIS 2022 diantaranya proyek renewable energi sebanyak 17 proyek, 10 proyek food security, dan 5 proyek pemerintah. Proyek tersebut telah siap untuk diserap oleh investor.
"Hitungan kami, nilai investasinya sekitar Rp59,7 triliun dari proyek yang ditawarkan. Angka itu tentunya di luar yang memang multi years on progress dari yang sebelum-sebelumnya yang ditawarkannya," ujar Bambang Pramono pada acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate Bandung, Senin (3/10/2022).
Dia menyebutkan, salah satu sektor yang saat ini peluangnya cukup besar untuk diserap adalah sektor energi yang berfokus pada energi baru terbarukan (EBT). Untuk proyek energi ini, nilainya sekitar Rp25,6 triliun.
Di antaranya proyek elektrifikasi PLN, Pengisian kendaraan listrik umum Cibitung, Cibuni Citatih Cikembang, Citarum, Cilaki. Kemudian ada geothermal working area Cisolok, Sukarame, working area Galunggung ada juga Cirata floating power plant di Garut wind Farm.
Dia optimistis WJIS ini akan diminati investor. Jabar sendiri memiliki oangsa pasar hingga 50 juta penduduk dan infrastruktur Jabar sudah termasuk maju. Apalagi pemerintahnya juga berkolaborasi dengan stakeholder dan sangat open mind dalam menerima masukan.
Terkait negara mana yang paling berminat untuk investasi ke Jabar, menurutnya, sebenarnya minat atau tidak investor tergantung promosinya. Makanya, Jabar harus cukup pintar saat berpromosi.
"Paling tidak kami Bank Indonesia melalui kantor perwakilan terus ada di Jepang ada di London ada di Amerika ada di Singapura Beijing. Kita harus terus promosi dan selalu setiap ini kita ajak beberapa Project yang ada di Jawa Barat untuk kemudian sounding kepada para investor," paparnya.
Jabar pun harus meyakinkan investor, kalau kita belum resesi. Justru Indonesia masih menunggu. "Ya kita buat orang punya uang menginves ke kita kan kalau temen-temen punya uang analoginya akan mencari bank yang labanya masih bagus kan itu udah taruh nya ke sana masih begitu investor juga. Apalagi kemudian mereka akan melihat kita dapat apresiasi," paparnya.
Kepala Bidang Energi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat Permadi Mohammad mengatakan, Pemprov Jabar menawarkan 17 proyek energi terbarukan kepada investor dalam dan luar negeri pada ajang WJIS 2022.
"Jadi kita ada 17 proyek investasi ada yang proyek dan ada yang juga yang produk. Jadi bisa juga kan produk," katanya.
Permadi mengatakan total nilai investasi ke-17 proyek investasi energi terbaru yang ditawarkan pada WJIS 2022 mencapai Rp 25,6 triliun. Adapun ke-17 proyek investasi tersebut diantaranya proyek pembangkit listrik tenaga bayu atau angin, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) hingga stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).
"Jadi memang ada kemudian seperti tadi ada yang SPKLU. Kita kan ini memerlukan investor juga. Kita kalau misalkan mau mengembangkan kendaraan listrik ini kan orang nanya kayak telur sama ayam. Si investor sendiri demand-nya ada enggak. Nah ini kan yang harus kita selesaikan," katanya.
Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat, kata Permadi, telah berkoordinasi dengan para sejumlah kedutaan besar negara yang menjadi target investor luar negeri pada acara WJIS 2022.
(SAN)