ECONOMICS

BI: Kegiatan Usaha di RI Tetap Kuat Berkat Libur Nataru

Michelle Natalia 13/01/2023 13:09 WIB

Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (VI) mengindikasikan kinerja kegiatan dunia usaha tetap kuat pada kuartal IV-2022.

BI: Kegiatan Usaha di RI Tetap Kuat Berkat Libur Nataru. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (VI) mengindikasikan kinerja kegiatan dunia usaha tetap kuat pada kuartal IV-2022. Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 10,27%.

"Meskipun angka ini lebih rendah dari SBT pada kuartal III-2022 sebesar 13,89%," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (13/1/20223). 

Nilai SBT tercatat positif pada seluruh sektor, kecuali sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan yang menurun, utamanya sub sektor Tanaman Bahan Makanan (Tabama), seiring dengan masuknya musim tanam. 

Tetap kuatnya kegiatan dunia usaha pada kuartal IV-2022 ditopang oleh sektor tersier yang tumbuh lebih tinggi, terutama sektor jasa-jasa serta sektor pengangkutan dan komunikasi sejalan dengan peningkatan permintaan saat Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Natal dan libur akhir tahun.

"Kapasitas produksi terpakai pada kuartal IV-2022 tetap baik sebesar 70,94%, meski relatif menurun dibandingkan kuartal III-2022 sebesar 73,67%. Sejalan dengan hal tersebut, penggunaan tenaga kerja juga terindikasi mengalami penurunan," ungkap Erwin.

Sementara itu, kondisi keuangan dunia usaha terindikasi membaik dari seluruh aspek, yaitu aspek likuiditas dan rentabilitas, disertai dengan akses pembiayaan yang lebih mudah.

Pada kuartal I-2023, responden memperkirakan kegiatan usaha meningkat dengan SBT sebesar 13,66%. Peningkatan kegiatan usaha diperkirakan terjadi pada sektor primer dan sekunder, antara lain sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan sejalan dengan masuknya musim panen yang dimulai pada Maret. 

"Sementara itu, peningkatan sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan sejalan dengan mulai meningkatnya permintaan yang didukung kapasitas penyimpanan dan ketersediaan sarana produksi," pungkas Erwin. 

(FAY)

SHARE