BI Rate Jadi 5,50 Persen, Apindo Harap Tren Penurunan Bisa Berlanjut
Apindo menyambut baik langkah Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate 25 basis poin ke level 5,50 persen.
IDXChannel - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyambut baik langkah Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate 25 basis poin ke level 5,50 persen.
Ketua Umum Apindo Shinta W Kamdani mengatakan, Apindo sendiri sudah sejak lama berharap agar BI menurunkan suku bunga acuan. Sebab, ini perlu dilakukan supaya lending cost atau biaya pinjaman di Indonesia bisa menjadi lebih kompetitif dengan negara lain.
Dia juga mengapresiasi BI lebih mementingkan kebutuhan stimulasi ekonomi domestik dengan menurunkan suku bunga daripada tindakan pre-emptive untuk penciptaan stabilitas makro, khususnya nilai tukar.
"Jadi meskipun tidak terduga dan penurunannya juga marginal, kami tetap menyambut baik dan berharap tren penurunan ini bisa berlanjut," ujarnya saat dihubungi IDXChannel, pada Kamis (22/5/2025).
Lebih lanjut Shinta mengungkapkan, dengan kondisi ekonomi saat ini, di mana inflasi rendah dan tingkat pertumbuhan di bawah ekspektasi, relaksasi suku bunga BI sangat diperlukan untuk menstimulasi aktivitas ekonomi di pasar dalam negeri.
"Kami sangat berharap BI dapat terus menciptakan tren penurunan suku bunga ini sepanjang tahun agar quantitative easing yang diperlukan pelaku usaha dan masyarakat untuk menciptakan kegiatan ekonomi yang lebih tinggi dapat terjadi sesuai harapan," kata Shinta.
Meski demikian, kata Shinta, penurunan pada level yang ada saat ini, meskipun menggembirakan dan meningkatkan optimisme bagi pelaku usaha, tingkat penurunannya masih marginal atau sedikit dan belum sesuai kebutuhan daya saing pelaku usaha.
Penurunan suku bunga acuan ini, kata dia, juga belum tentu terefleksikan dalam suku bunga pinjaman riil yang diperoleh pelaku usaha secara day-to-day bila tren penurunan suku bunga acuan tidak berlanjut atau bila tidak ada insentif lain dari sisi pemerintah kepada sektor keuangan untuk menurunkan suku bunga pinjaman riil atau mempercepat distribusi pinjaman kepada pelaku usaha sektor riil.
"Karena itu, kami berharap BI dapat melanjutkan tren penurunan suku bunga ke depannya hingga suku bunga pinjaman nasional bisa sama atau bahkan lebih rendah dibandingkan rata-rata suku bunga ASEAN," kata Shinta.
"Kami juga berharap pemerintah turut melakukan upaya lain untuk merelaksasi akses pembiayaan usaha, relaksasi persyaratan pinjaman usaha dan menurunkan suku bunga pinjaman riil bagi pelaku usaha agar Quantitative Easing (QE) yang dibutuhkan untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi nasional bisa terjadi dan terefleksikan hasilnya di akhir tahun," ujarnya.
(Dhera Arizona)