BI Yakin Rupiah Bakal Menguat ke Rp15.300 per Dolar AS di 2025, Ini Alasannya
BI bersama Kemenkeu juga menjaga suku bunga SBN jangka panjang agar tidak terpengaruh besar terkait naiknya suku bunga di luar negeri.
IDXChannel - Pemerintah terus berupaya melalui beragam cara demi dapat menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah gejolak perekonomian yang terjadi di level global.
Salah satunya melalui Bank Indonesia (BI), yaitu dengan melakukan intervensi di pasar valuta asing (valas), serta menaikkan BI Rate dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Menurut Gubernur BI, Perry Warjiyo, langkah tersebut dilakukan untuk mencegah mengalirnya portofolio asing ke luar negeri dengan fokus pada sekuritas yang di bawah 1 tahun.
Selain itu, BI bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) juga menjaga suku bunga SBN jangka panjang agar tidak terpengaruh besar terkait naiknya suku bunga di luar negeri.
"Sejauh ini pada bulan April-Mei ini rupiah kita menguat, meskipun kalau di akhir tahun melemah 5,25 persen, masih lebih baik dari Peso Filipina, Won Korea maupun juga Thailand (Baht)," ujar Perry, dalam keterangan resminya.
Sedangkan untuk proyeksi tahun depan, Perry memperkirakan nilai tukar rupiah bakal berada di kisaran level Rp15.300 sampai dengan Rp15.700 per dolar AS.
"Batas atasnya memang sedikit lebih kuat dari yang disampaikan Bu Menteri Keuangan (Sri Mulyani Indrawati)," tutur Perry.
Perry menjelaskan, ada empat faktor yang BI perkirakan bisa membawa rupiah ke yang lebih baik. Pertama, kejelasan mengenai suku bunga Fed Fund Rate (FFR) bisa dengan tahun depan sudah ada kejelasan turunnya yang bisa memberikan kepastian aliran modal asing.
Kedua, suku bunga yang saat ini cukup menarik sehingga imbal hasil untuk investasi portofolio semakin bagus.
Kemudian yang ketiga, lanjut Perry, adalah berkaitan dengan prospek ekonomi RI baik pertumbuhan maupun inflasi yang tinggi, sehingga memberikan daya tarik untuk masuknya aliran modal asing.
Keempat, komitmen BI untuk menjaga stabilitas yang berkoordinasi dengan pemerintah termasuk untuk memberdayakan PP No.26 Tahun 2023 mengenai kewajiban DHE SDA.
"Jadi sekali lagi kami memandang nilai tukar rupiah ke depan akan relatively stabil dan tahun depan kisarannya Rp15.300-Rp15.700," pungkas Perry. (TSA)