Bibit Dikabarkan PHK, Kisah Suram Fintech Berlanjut
Bibit dikabarkan melakukan PHK terhadap sekitar 30 hingga 40 karyawan.
IDXChannel - Kabar kurang mengenakkan datang dari startup keuangan Bibit. Mengutip akun Twitter influencer keuangan @ecommurz, Bibit melakukan PHK terhadap sekitar 30 hingga 40 karyawan.
“Beberapa hal yang terjadi di dalam Bibit, bisa sangat besar. yang pasti diam terjadi di tim pemasaran dan SDM, level kepala juga. Sekitar 30 hingga 40 orang. Satu tim kreatif dibubarkan. Semua gaji dibayar lunas sampai akhir bulan, THR juga” tulis laman twitter @ecommurz, Selasa (28/2).
Jika kabar ini benar, ini akan menambah catatan PHK di industri ini. Melamsir laman Linkedin Bibit, jumlah karyawan perusahaan jasa keuangan ini mencapai 501 hingga 1000 karyawan.
Sebagai startup, Bibit mendapatkan pendanaan dari beberapa venture capital. Mengutip CB Insight, Bibit telah mengumpulkan total USD175 juta dalam pendanaan selama 3 putaran. Pendanaan terbaru dikumpulkan pada 25 Mei 2022 dari putaran Venture - Series Unknown.
Tercatat terdapat 9 investor dengan Prosus Ventures dan GIC adalah investor terbaru.
Kontraproduktif Industri Fintech
Sektor keuangan masih menunjukkan prospek cerah di Asia Tenggara di tengah kejatuhan sektor tekno sepanjang tahun lalu. Banyak perusahaan rintisan yang akhirnya harus PHK demi efisiensi di tengah lesunya bisnis.
Berdasarkan riset Meta and Bain & Company’s annual SYNC Southeast Asia (SEA) report 2022, Fintech menyumbang 54% pasar konsumen digital di wilayah Asia Tenggara, dengan pangsa e-Wallet dan perbankan Internet menduduki posisi seimbang. Sementara, prospek startup robo advisory seperti yang dijalankan Bibit hanya memiliki pangsa 5%. (Lihat grafik di bawah ini.)
Tahun lalu, startup fintech Akulaku meraup pendanaan jumbo. Akulaku menerima suntikan dana dengan jumlah fantastis, yakni dari Siam Commercial Bank Plc, dan Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG).
Suntikan pendanaan baru dari Siam Commercial Bank d sebesar USD100 juta atau setara dengan Rp 1,5 triliun di awal 2022. Menjelang akhir tahun, bank terbesar Jepang MUFG menggelontorkan pendanaan sebesar USD 200 juta atau setara Rp 3,1 triliun.
Sebelumnya, di sektor ini startup unicorn fintech Ajaib dikabarkan melakukan PHK terhadap 67 karyawan atau 8% dari total karyawan. Sama seperti banyak startup lain yang melakukan pemangkasan jumlah pekerja, perusahaan fintech ini berdalih mengantisipasi dampak kondisi makro ekonomi yang mengalami guncangan sepanjang 2022 hingga tahun ini. (ADF)