ECONOMICS

Bingung Harga Anjlok, Petani Jual Cabai Rp3.000 per Kilogram di Sosmed

Advenia Elisabeth/MPI 03/09/2021 11:51 WIB

Harga cabai merah dijual berkisar Rp 3.000 – 8.000 per kilogram di marketplace.

Harga cabai merah dijual berkisar Rp 3.000 – 8.000 per kilogram di marketplace. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Masa panen di sejumlah daerah mengakibatkan pasokan sayuran melambung drastis. Hal itu mengakibatkan harga cabai anjlok tak terkira. 

Lantaran jumlah hasil panen yang tidak seimbang dengan daya beli masyarakat, menjadikan para petani menjual hasil panennya dengan harga murah di media sosial dan marketplace.

Berdasarkan hasil telusuran MNC Portal Indonesia di marketplace, harga cabai merah dijual berkisar Rp 3.000 – 8.000 per kilogram (kg). Kemudian komoditas lainnya seperti lettuce dan terong dihargai Rp4.000 - 6.000 per kilogram (kg).

Terkait hal tersebut, salah satu pengguna twitter @valentinahemas asal Purworejo mengaku, hasil panen ayahnya tak kunjung habis. Sehingga dirinya pun mencoba membantu dengan menjual cabai rawit merah di media sosial.

“Twitter please do your magic! Bapak kami ada tanam cabe rawit merah jenis Cimpluk di Purworejo. Fresh dipanen setiap 5 hari sekali dari lahan tanam sendiri. Biasanya bapak kami langsung menjual ke tengkulak setiap kali panen,” tulis cuitan @valentinahemas dikutip Jumat (3/9/2021).

Dirinya pun menuturkan karena harga yang tidak stabil dan jauh dibawah harga pasar serta hal lainnya seperti kendala waktu, tenaga, dan kemampuan teknologi membuat bapaknya tidak mau menjual kepada tengkulak. Alhasil, ia mempromosikan lapak jualannya melalui link yang dia bagikan.

“Disini kami mencoba untuk menjual langsung hasil panen bapak kami dengan harapan bisa menutup modal dan rasa lelah menanam selama berbulan bulan hingga waktu panen tiba. Buat yang mau beli bisa ke link ini ya https://tokopedia.link/1eqCLkV59ib,” tulis dia.

Senada, pemilik akun @listiana_ra juga mengungkapkan hasil panen cabai buleknya di Demak hanya dihargai Rp2.500 per kilogram (kg). Karena harga yang jauh merosot dan jumlah panen yang melimpah, hingga akhirnya pihak saudara pun turut ulur tangan guna membantu menghabiskan stok panen komoditas tersebut.

“Sama kaya bulekku. Petani cabai merah keriting di Demak. Kemarin masa cuma 2.500/kg. Akhirnya dibeli mbakku dibawa ke Semarang dibagiin ketetangganya,” cuit akun @listiana_ra.

Ternyata, bukan hanya cabai yang mengalami penumpukan stok. Melainkan komoditas terong dan lettuce pun juga demikian. Sayur terong yang ditawarkan di media sosial Twitter dipatok harga Rp1.000 per kilogram (kg), sementara letuce dihargai Rp6.000 per kilogram (kg).

“Nitippp. Bapak aku juga petanii nanem cabe juga tapi cabe merah besar. Harganya sama 4-5 ribu per kg. Dipetik seminggu sekali. Tapi bapak aku juga nanem terong, dipetik 2-3 hari sekali dengan harga 1000 per kg. Tolooongggggg kasiannn petaniii,” tulis pemilik akun @nanaeiln.

Sementara, hal serupa juga dialami oleh petani lettuce di Malang. Sebelum harga lettuce anjlok di tingkat petani, harga lettuce di pasaran dipatok berkisar Rp17.000 - 30.000 per kilogram (kg). Namun, kini harga lettuce dibanderol Rp 6.000 per kilogram. 

“Nitip, aku juga nanem sayuran jenis lettuce biasanya di pake untuk kebab gegara ppkm harganya jadi turun di malang cuma 6k per kilo, barangkali ada yang minat bisa dm siap kirim, trimakasi,” cuitnya. (TIA)

SHARE