ECONOMICS

Bio Farma Alokasikan Rp5 Triliun Tingkatkan Riset Kesehatan

Suparjo Ramalan 09/09/2024 10:34 WIB

PT Bio Farma (Persero) bakal mengalokasikan anggaran senilai Rp5 triliun untuk meningkatkan riset di sektor kesehatan.

Bio Farma Alokasikan Rp5 Triliun Tingkatkan Riset Kesehatan. Foto: MNC Media.

IDXChannel - PT Bio Farma (Persero) bakal mengalokasikan anggaran senilai Rp5 triliun untuk meningkatkan riset di sektor kesehatan. Jumlah ini setara 5 persen dari pendapatan perusahaan.

Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan Bio Farma, Sri Harsi Teteki, mengatakan perusahaan berkomitmen mengalokasikan anggaran untuk menggenjot riset kesehatan di Tanah Air. 

"Pelaksanaan riset di Indonesia harus ditingkatkan. Komitmen Bio Farma ditunjukkan dengan mengalokasikan dana untuk riset sebesar 5 persen dari revenue atau sekitar Rp5 triliun dan jumlah ini berbeda-beda setiap tahun. Tergantung besaran pendapatan yang didapat," ujar Sri melalui keterangan pers, Senin (9/9/2024). 

Sri melanjutkan, Bio Farma menekankan pentingnya peningkatan riset agar ketahanan kesehatan di Indonesia bisa lebih kuat ke depannya. Langkah ini sekaligus menjadi upaya membangun generasi emas 2045 yang sehat dan produktif.

Selain pendanaan, peningkatan riset juga dilakukan lewat kerja sama dengan universitas dan instansi lain dalam menghadirkan inovasi produk dan layanan kesehatan.

Induk Holding BUMN Farmasi ini sudah melakukan riset, manufaktur, distribusi, hingga layanan diagnostic. Sri memastikan, perusahaan berkomitmen menjalankan regulasi, terutama memprioritaskan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam setiap penggunaan produk yang dihasilkan.

"Layanan kesehatan yang kami miliki sudah dari hulu ke hilir," kata dia. 

Selanjutnya, dia mengatakan pentingnya memberikan layanan kesehatan bagi para wanita karena berperanan penting dalam membentuk generasi emas 2045. Terlebih, Indonesia juga akan memiliki bonus demografi yang begitu besar di tahun 2045.

"Wanita menjadi pondasi dari ketahanan nasional. Makanya, kesehatan wanita perlu menjadi salah satu concern utama, khususnya kesehatan reproduksi," kata dia.

Kanker serviks merupakan salah satu permasalahan kesehatan terbesar wanita nasional, di mana tiap jamnya ada dua wanita Indonesia meninggal akibat kanker serviks. 

Komitmen pemerintah dalam penanggulangan kanker serviks tertuang dalam Rencana Aksi Nasional Kanker Leher Rahim 2023-2030, yang salah satu aspeknya adalah imunisasi dan skrining. 

"Bio Farma telah secara aktif menyediakan produk vaksin, serta diagnostik dan kampanye kesadaran kanker serviks untuk mendukung program tersebut," kata dia. 

(NIA DEVIYANA)

SHARE