ECONOMICS

Bio Farma dan Google Cloud Perluas Kerja Sama, Begini Respon Erick Thohir

Suparjo Ramalan 28/07/2022 15:53 WIB

Erick Thohir mengapresiasi kerja sama PT Bio Farma (Persero) dan produsen farmasi asal Amerika Serikat (AS), Google Cloud.

Erick Thohir mengapresiasi kerja sama PT Bio Farma (Persero) dan produsen farmasi asal Amerika Serikat (AS), Google Cloud.

IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi kerja sama PT Bio Farma (Persero) dan produsen farmasi asal Amerika Serikat (AS), Google Cloud. Kerja sama induk Holding BUMN Farmasi dan Google Cloud sudah dimulai sejak Agustus 2021. 

Kolaborasi kedua entitas kesehatan ini sekaligus mendukung transformasi digital Bio Farma, termasuk di bidang riset dan pengembangan produk. 

Erick menilai Bio Farma harus melakukan modernisasi infrastruktur Informasi dan Teknologi (IT) dan penggunaan IT untuk percepatan time to market dari seluruh produk BUMN Farmasi.

"Kami bangga karena kerja sama Bio Farma dan Cloud tak hanya berdampak benefit saja, tapi Bio Farma juga semakin dikenal di seluruh dunia dan mempercepat peluncuran produk di pasar time to market dengan menggunakan produk Google Cloud," ujar Erick Thohir, Kamis (28/7/2022).

kerja sama ini pun tak hanya terbatas pada Bio Farma saja, tapi bisa diperluas hingga anak usaha Holding BUMN Farmasi seperti PT Kimia Farma Tbk, dan PT Indofarma Tbk,.

Adapun kerja sama tersebut meliputi penyediaan layanan Infrastructure as a Service, Platform as a Service, dan Software as a Service untuk mendukung transformasi digital Bio Farma. Selain itu, Cloud juga memberikan solusi layanan mencakup, big data analytics, artificial intelligence (AI) dan machine learning (ML). 

Lalu, modernisasi aplikasi, alat-alat pengembang (developer tools), manajemen Application Programming Interface (API), aplikasi kolaborasi dan produktivitas, penyimpanan dan basis-basis data, jaringan (networking), manajemen keamanan dan identitas (security and identity management), dan modernisasi infrastruktur.

Erick memastikan kolaborasi Google Cloud dan Bio Farma akan terus berlanjut dalam riset dan pengembangan produk vaksin, obat-obatan, dan alat kesehatan, sehingga agenda transformasi digital di sektor kesehatan semakin cepat terlaksana.

"Meski pandemi Covid-19 bisa dikendalikan dan kita tengah memproduksi vaksin mandiri, namun tantangan di bidang kesehatan tidak akan pernah berhenti," tutur dia.

Di sisi kinerja, Google Cloud memang membukukan keuangan yang signifikan. CEO Google and Alphabet, Sundar Pichai, saat menyampaikan laporan kuartal 2-2022 yang dirilis Selasa, 26 Juli kemarin, dijelaskan pendapatan per kuartal Cloud untuk pertama kalinya mencapai angka USD 6 miliar. 

"Pendapatan Q2 tumbuh menjadi USD 6,3 miliar berkat momentum kerja sama dan permintaan yang berkelanjutan di semua wilayah dengan merek global seperti Target di Amerika Utara, H&M Group di Eropa, Banco BV di Amerika Latin, dan Bio Farma di Asia," kata Sundar.

(NDA) 

SHARE