ECONOMICS

Bisnis F&B Kian Menjamur, Ini Jurus Kopi Nako Terus Berkembang di Tengah Pandemi

Kunthi Fahmar Sandy 14/07/2022 11:51 WIB

Tren generasi Z yang suka nongkrong sambil minum kopi menjadi salah satu alasan kuat banyak pengusaha yang mencoba bisnis tersebut.

Bisnis F&B Kian Menjamur, Ini Jurus Kopi Nako Terus Berkembang di Tengah Pandemi (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Saat ini, bisnis Food and Beverage (F&B) di Indonesia sedang tren di kalangan milenial. Hal tersebut lantaran prospek yang menjanjikan sehingga banyak orang yang berlomba untuk merintis bisnis coffee shop.

Terlebih, tren generasi Z yang suka nongkrong sambil minum kopi menjadi salah satu alasan kuat banyak pengusaha yang mencoba bisnis tersebut.

Contohnya Kopi Nako, yang sukses mengajak masyarakat untuk menikmati sajiannya. Dengan slogan "siang makan nasi malamnya minum kopi", semakin melengkapi kebutuhan untuk bersantai ketika malam hari.

Owner Kopi Nako, JB Khrisna Susanto bercerita, kemunculan Kopi Nako berawal dari teman SMA yang memiliki kesukaan yang sama, yakni suka dengan dunia kuliner.

Khrisna memang berniat memiliki bisnis food and beverages untuk mengurangi pengeluaran dan agar bisa berkumpul dengan teman-temannya.

“Kebetulan awal mulanya dari temen SMA yang seangkatan, satu umur dan satu generasi. Dan kita temen-temen yang suka makan, tapi beberapa ada yang sudah punya bisnis F&B," ujarnya.

Maka dari itu, lanjut dia, pada akhirnya buat warung nasi “Nako” dengan konsep restoran dan sebelahnya menyediakan warung kopi nako. Tetapi seiring waktu, ternyata orang-orang justru lebih tertarik dengan kopinya daripada nasi. "Dan kemudian kita langsung ganti strategi dan konsep," katanya.

Namun ternyata, jalan bisnisnya tak mulus yang diharapkan sebab pandemi melanda Indonesia 2020 lalu. Meski demikian, Kopi Nako ternyata mempunyai strategi jitu agar bisnisnya terus berjalan.

“Selama pandemi membangun konsep lebih banyak, mempersiapkan perencanaan lahan seperti konsep tempat outdoor karena menyesuaikan kondisi pandemi sampai jual produk kopi literan. Kami ciptakan itu bukan dinikmati sendiri namun untuk kebersamaan,"  ujarnya dalam IG Live "Break Time" di @idx_channel, Senin (13/7/2022).

Khrisna juga menyebut, ada hal yang perlu dicermati oleh pebisnis FNB khususnya coffee shop di tengah persaingan diantaranya perhatikan konsep, target pembelinya siapa, furniture seperti apa yang mau dipakai, tentukan identitas brand. Lalu kuatkan visual serta kemasannya, biasakan jika kerjasama harus hitam diatas putih.

Kopi Nako kini berhasil memiliki 30 cabang sejak maret 2018 dengan konsep tempat dan lahan yang berbeda-beda di setiap cabangnya. Bahkan, cabang Kebon Jati adalah yang terbesar dengan luas 5000 meter. Uniknya, di cabang ini pengunjung dapat menikmati keasrian lingkungan alam sekitarnya. 

Tulisan: Magang Ridho

(SAN)

SHARE