ECONOMICS

BKPM Sebut Indonesia Harus Bersiap Tantangan Lain di 2022, Apa Saja?

Oktiani Endarwati 08/12/2021 18:08 WIB

Selain adanya varian virus baru, tantangan di tahun 2022 adalah adanya kenaikan permintaan yang tidak ditangani dengan baik

BKPM Sebut Indonesia Harus Bersiap Tantangan Lain di 2022, Apa Saja? (FOTO:MNC Media)

IDXChannel -  Pertumbuhan ekonomi dunia masih dipenuhi oleh ketidakpastian dan ketidakmerataan. 

Tahun 2020 menjadi tahun yang berat bagi pertumbuhan ekonomi dunia. Sementara di tahun 2021 mulai terjadi pemulihan ekonomi dengan penyesuaian untuk kehidupan normal baru. 

"Di tahun ini memang terjadi pemulihan, hanya saja pemulihannya mengandung ketidakpastian yang tinggi dan tidak merata. Negara-negara yang melakukan vaksinasi dan stimulus akan pulih lebih dulu. Sementara yang tidak atau tingkat vaksinasi rendah dan stimulus yang tidak tersedia dipastikan akan pulih lebih lambat," kata Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indra Darmawan, Rabu (8/12/2021). 

Dia melanjutkan, risiko yang dihadapi tahun ini masih seputar pengendalian virus dan kemungkinan varian virus baru. Sementara di tahun depan ada sedikit harapan adanya perubahan dari situasi pandemi menjadi endemi. 

"Tahun depan sebenarnya ada sedikit harapan. Ada pandangan bahwa pandemi ini akan berubah ke endemi. Tapi sekarang terancam karena adanya varian baru dan kita masih belum begitu paham sekali dampak dari Omicron yang baru ini," ungkapnya. 

Selain adanya varian virus baru, tantangan di tahun 2022 adalah adanya kenaikan permintaan yang tidak ditangani dengan baik di sisi penawarannya sehingga terjadi krisis pasokan. 

"Biaya logistik menjadi naik tinggi sekali karena kenaikan permintaan tidak diimbangi oleh tersedianya suplai yang memadai. Akibatnya adalah inflasi di mana-mana terutama di negara maju," jelas Indra. 

Tantangan lain di tahun depan adalah harga energi yang melonjak tinggi. "Di beberapa negara maju sudah terasa sekali dan juga kenaikan harga-harga komoditas yang mana untuk Indonesia berdampak positif untuk ekspor," imbuhnya. 

(SANDY)

SHARE