BNPB Sebut NTB Darurat Kekeringan, 515 Ribu Jiwa Terdampak
BNPB sebut sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB) Siaga Darurat Kekeringan yang mengakibatkan masyarakat mengalami krisis air bersih.
IDXChannel - Sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami darurat kekeringan yang mengakibatkan masyarakat mengalami krisis air bersih. Pemerintah Daerah setempat akhirnya menetapkan status siaga darurat kekeringan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan daerah yang telah menetapkan status siaga darurat di antaranya Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah, Dompu, Bima, dan Kota Bima. Sedangkan status tanggap darurat meliputi Sumbawa Barat, Sumbawa, dan Lombok Barat. Kota Mataram masih dalam proses penetapan status.
“Bencana kekeringan yang melanda tersebut telah berdampak pada 71 kecamatan, 272 desa dan kelurahan, serta 515.205 jiwa terdampak,” kata Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto dalam keterangan resminya, Rabu (25/9/2024).
Bencana kekeringan ini telah menyebabkan krisis air bersih dan lahan pertanian seluas 10 hektar mengering. Bencana kekeringan tersebut terjadi salah satunya disebabkan rendahnya curah hujan di wilayah NTB sesuai dengan perkiraan cuaca BMKG.
“NTB ini termasuk salah satu provinsi yang curah hujannya rendah sehingga di beberapa daerah banyak yang sudah melaksanakan operasi bantuan air kepada masyarakat menggunakan (mobil) tangki air, ada juga permintaan untuk mendukung masyarakat, jadi BNPB dan pemprov nanti bekerjasama untuk memastikan kebutuhan air masyarakat terpenuhi,” kata Suharyanto.
Berdasarkan kajian InaRISK, NTB merupakan daerah dengan risiko bencana kekeringan yang indeks skornya sedang hingga tinggi. Guna mendukung penanganan darurat berjalan optimal, BNPB pada kesempatan yang sama juga menyerahkan dukungan dana operasional penanganan darurat bencana kekeringan kepada pemprov dan pemerintah kota serta kabupaten.
“Kami juga memberikan bantuan awal baik dana operasional penanggulangan kekeringan dan karhutla,” tutur Suharyanto.
Total dukungan dana operasional tersebut senilai Rp2,3 miliar yang terbagi masing-masing sebesar Rp300 juta untuk BPBD Provinsi NTB dan Rp200 juta masing-masing untuk 10 BPBD kabupaten dan kota.
Selain itu, dukungan logistik dan peralatan yang juga diserahkan secara simbolis terdiri dari tandon air 5.000 liter sebanyak 20 unit, pompa dorong lima set, Breeching Dividing berukuran 2,5 sebanyak lima unit, Breeching Dividing berukuran 1,5 20 unit, selang pemadam kebakaran 2,5 300 roll, dan selang pemadam 1,5 200 roll, pompa alkon 10 set, tenda pengungsi 2 unit, dan light tower 1 unit.
(Febrina Ratna)