ECONOMICS

Bos Bulog Bantah Tak Berpihak pada Petani, Begini Faktanya

Advenia Elisabeth/MPI 24/11/2022 08:40 WIB

Bulog memang diperintahkan untuk cepat mengambil tindakan persiapan stok beras dengan membeli 1 juta ton dengan harga komersil dari petani.

Bos Bulog Bantah Tak Berpihak pada Petani, Begini Faktanya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau akrab disapa Buwas membantah informasi yang menyebut pihaknya tak berpihak pada petani. Salah satu alasannya karena kenaikan harga beras.

Namun, Buwas menegaskan Bulog diperintahkan untuk cepat mengambil tindakan persiapan stok beras. Salah satunya diminta untuk membeli 1 juta ton dengan harga komersil, namun nyatanya barangnya nihil. 

"Saat itu Kementerian Pertanian (Kementan) masih menyebut surplus lebih dari 6 juta ton lebih. Bahkan pada saat itu janjinya 1 juta ton bisa dibeli oleh Bulog dengan harga komersil Rp10.200 per kg. Tapi, bukan enggak mau hanya memang enggak ada barangnya," kata Buwas.

Bahkan, lanjut dia, Bulog juga sudah melakukan pendekatan dengan pengusaha besar beras. Namun, mereka juga tidak bersedia untuk dijual kepada Bulog dengan alasan menjaga suplai ke pasar mereka.

"Fakta di lapangan seperti itu, bukan kita tidak berpihak kepada petani, justru kami sangat berpihak kepada petani," tegas Buwas.

Dia menambahkan, keberpihakan Bulog atas produksi petani sudah terbukti. Setidaknya dalam 4 tahun terakhir, di mana CBP selalu bersumber dari produksi petani.

"Kami tetap beli meski harganya tinggi. Jadi, ini kondisi di lapangan. Bukan asal inisiatif Bulog. Tapi, kami dapat tugas negara agar cadangan mencapai 1-1,2 juta ton.”

Selain itu, Bulog harus terus menyalurkan untuk Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) alias operasi pasar. Padahal, stok beras Bulog tidak sampai 600 ribu ton saat ini.

Bulog pun memperkirakan diperlukan 300 ribu ton beras untuk disalurkan dalam program KSPH dalam dua bulan terakhir. Dengan begitu, stok beras hanya tersisa 300 ribu ton.

"Sementara, ada perwakilan Perpadi menyebutkan, stok hanya sisa 2 minggu. Ini akan membuat panic buying," ujar Buwas.

(FRI)

SHARE