ECONOMICS

Bos JP Morgan Warning Konflik Israel-Hamas Berdampak Buruk pada Perekonomian

Jujuk Ernawati 16/10/2023 02:02 WIB

CEO JP Morgan Chase Jamie Dimon memperingatkan konflik Israel-Hamas bisa memberi dampak buruk pada perekonomian.

Bos JP Morgan Warning Konflik Israel-Hamas Berdampak Buruk pada Perekonomian

IDXChannel - CEO JP Morgan Chase Jamie Dimon memperingatkan konflik Israel-Hamas bisa memberi dampak buruk pada perekonomian. Bahkan, menurutnya, konflik tersebut kemungkinan menjadi yang paling berbahaya dalam beberapa dekade terakhir.

"Ini mungkin saat paling berbahaya yang pernah terjadi di dunia dalam beberapa dekade," kata dia, dikutip dari Fortune, Minggu (15/10/2023). 

Dia menuturkan, perang di Ukraina yang diperburuk dengan konflik antara Israel-Hamas kemungkinan mempunyai dampak yang luas terhadap pasar energi dan pangan, perdagangan global, dan hubungan geopolitik. 

Kekhawatiran tentang dampak perang terhadap perekonomian juga muncul selama diskusi Citigroup dengan investor mengenai dampak perang.

"Ada banyak ketidakpastian yang pada akhirnya mempengaruhi bagaimana segala sesuatunya berjalan," ujar Direktur Keuangan Citigroup Mark Mason, dilansir dari BBC.

Sementara Direktur Keuangan JP Morgan Chase Jeremy Barnum menuturkan, gambaran perekonomian secara keseluruhan saat ini terlihat solid.  

"Disinflasi perdagangan yang sempurna seperti ini sebenarnya sedang terjadi," ujar Barnum kepada para analis dalam konferensi telepon pada Jumat (13/10/2023) waktu setempat. 

"Jadi semua itu adalah alasan untuk sedikit optimistis dalam jangka pendek, namun hal ini harus diimbangi dengan sedikit kehati-hatian," imbuhnya. 

Bahkan di tengah badai ekonomi, JP Morgan berhasil meningkatkan pendapatannya sebesar 22 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi USD39,9 miliar pada kuartal III, sementara laba bersihnya melonjak 35 persen menjadi USD13,2 miliar. 

Kinerja keuangan tersebut melampaui perkiraan konsensus para analis Wall Street karena bank tersebut mendapatkan keuntungan dari kenaikan suku bunga dan akuisisi aset First Republic, yakni bank regional yang disita oleh Federal Deposit Insurance Corporation pada April setelah bank tersebut bangkrut.

Meski rata-rata hanya membayar 2,53 persen untuk simpanan berbunga, JP Morgan mampu mempertahankan simpanan para deposannya selama masa-masa perekonomian AS yang tidak menentu. 

Pada saat yang sama, kenaikan suku bunga membuat JP Morgan meningkatkan pendapatannya secara signifikan dari portofolio pinjamannya. Pendapatan bunga bersih (NII) JPMorgan melonjak 30 persen menjadi USD22,73 miliar pada kuartal III/2023.

(RNA)

SHARE