ECONOMICS

BPOM Sebut Vaksin Zifivax Berpotensi Jadi Booster, Ini Penjelasannya

Muhammad Sukardi 07/10/2021 14:32 WIB

BPOM kembali mengeluarkan EUA untuk vaksin cOVID-19, kali ini vaksin dengan merek dagang Zifivax

BPOM Sebut Vaksin Zifivax Berpotensi Jadi Booster, Ini Penjelasannya (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi mengeluarkan izin penggunaan darurat (EUA) vaksin Zifivax, asal China. Vaksin tersebut dibuat menggunakan teknologi rekombinan subunit. 

"BPOM kembali mengeluarkan EUA untuk vaksin cOVID-19, kali ini vaksin dengan merek dagang Zifivax. Vaksin ini dikembangkan di Indonesia, bekerjasama dengan PT Jbio," terang Kepala BPOM Penny K. Lukito dalam konferensi pers virtual, Kamis (7/10/2021). 

Vaksin Zifivax diberikan dalam 3 dosis dengan interval waktu suntikan adalah 1 bulan per dosis vaksin. Vaksin ini menurut Penny, sangat berpotensi menjadi vaksin booster

"Vaksin Zifivax berpotensi menjadi vaksin booster yang memang sudah dalam rencana akan diberikan kepada masyarakat," ungkapnya. Vaksin booster masih menjadi perbincangan hingga sekarang, termasuk proses pemberiannya, apakah bersifat homologous atau heterologous. 

Artinya, apakah vaksin booster harus mengikuti vaksin sebelumnya, atau bisa dicampur dengan jenis vaksin lain yang berbeda dengan vaksin sebelumnya. 

"Kami berharap bahwa vaksin Zifivax ini bisa jadi potensi vaksin booster kedepannya. Kami juga berharap, dengan transfer teknologi yang dilakukan PT Jbio dengan produsen utama vaksin Zifivax, dapat membuat Indonesia semakin mandiri dalam hal produksi vaksin Covid-19," tambah Penny.  

Vaksin Zifivax sendiri memiliki efektivitas yang cukup bagus dalam melawan Covid-19. Berdasar hasil uji klinis yang dilakukan di Bandung, Jawa Barat, dan DKI Jakarta, efektivitas vaksin Zifivax ini ialah 81,71% yang dihitung mulai 7 hari setelah vaksinasi lengkap dan 81,4% mulai 14 hari setelah mendapat vaksinasi lengkap.

(SANDY)

SHARE