BPS Catat, BUMN Dapatkan Laba Bersih Rp131 Triliun
Total laba bersih Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada 2021 mencapai Rp 131,07 triliun.
IDXChannel - Total laba bersih Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada 2021 mencapai Rp131,07 triliun. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 195,05 persen dibandingkan pada 2020 yakni Rp 44,42 triliun.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan laba bersih perusahaan pelat merah dirangsang oleh perbaikan makro ekonomi Indonesia. Di mana, pada tahun lalu sudah terjadi pertumbuhan positif sejak kuartal II - kuartal IV, meskipun sedikit mengalami koreksi di kuarta III lantaran kemunculan varian Delta.
"Setelah terkendalinya varian Delta dan meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat, ekonomi Indonesia berhasil melanjutkan pertumbuhan positif di triwulan IV-2021 sebesar 5,00 persen," tulis BPS, dikutip Minggu (18/12/202).
Penguatan strategi pengendalian pandemi pun memberikan efek positif terhadap perekonomian domestik. Indonesia mengalami pertumbuhan perekonomian akibat kepercayaan masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonomi.
Pemulihan ekonomi nasional juga berdampak signifikan terhadap sektor usaha, termasuk BUMN. Perseroan sepanjang 2021 mencatatkan total laba bersih menjadi Rp 131,07 triliun.
Di sisi aset, BUMN juga mencatat kenaikan aset sebesar 6,39 persen menjadi Rp10.123 triliun pada 2021. Aset terbesar dimiliki oleh BUMN di sektor jasa keuangan dan asuransi.
Dari data BPS, sampai dengan akhir 2021, total aset BUMN di bidang keuangan dan asuransi mencapai Rp 5.417 triliun. Sementara itu, nilai aset terkecil dibukukan BUMN pengadaan air dengan total nilai aset Rp2,74 triliun.
Untuk perkembangan finansial BUMN, pertumbuhan aset tertinggi di tahun lalu terjadi pada lapangan usaha real estate yang mencapai 55,03 persen.
Sementara itu, BUMN yang bergerak di lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami penurunan aset terbesar 6,88 persen.
Sejalan dengan total asetnya, total ekuitas tahun 2021 juga meningkat dari tahun sebelumnya. Total ekuitas BUMN pada 2021 sebesar Rp2.913 triliun, naik 9,56 persen dari tahun sebelumnya yakni Rp2.658 triliun.
Nilai ekuitas terbesar diperoleh BUMN pengadaan listrik dan gas yang mencapai Rp985,62 triliun. Sedangkan nilai ekuitas terkecil, terdapat BUMN pengadaan air dengan total nilai Rp2,13 triliun.
Untuk perkembangan finansial BUMN, pertumbuhan ekuitas terbesar dicapai BUMN sektor konstruksi sebesar 27,26 persen. Sementara itu, hanya BUMN pada bidang transportasi dan pergudangan yang mengalami penurunan nilai ekuitas yakni sebesar 42,43 persen.
(SLF)