ECONOMICS

Bulog Tagih Janji Manis Kementan Sediakan Beras 500 Ribu Ton

Suparjo Ramalan 23/11/2022 21:17 WIB

Dalam rapat koordinator terbatas (rakortas), Kementan berkomitmen menyediakan beras agar dibeli Bulog dalam waktu kurang lebih sepekan.

Bulog Tagih Janji Manis Kementan Sediakan Beras 500 Ribu Ton (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) menagih janji Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menyediakan 500.000 ton beras. Janji tersebut menyusul rendahnya serapan beras Bulog. 

Dalam rapat koordinator terbatas (rakortas), Kementan berkomitmen menyediakan beras agar dibeli Bulog dalam waktu kurang lebih sepekan.

"Bahkan pada saat itu ada yang janji di depan Lak Menko bahwa kurun waktu tidak sampai seminggu akan menyetor beras 500.000 ton beras Pak untuk Bulog," ungkap Buwas saat rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR RI, Rabu (23/11/2022). 

Bahkan, Bulog menyanggupi membayar sebanyak 1 juta ton stok beras, jika jumlahnya bisa disediakan Kementan. BUMN pangan itu memang tidak mampu menyerap 1,2 juta ton beras dari petani lokal. Lantaran stok gabah di tingkat petani mulai menipis hingga harga gabah yang mengalami kenaikan. 

Adapun serapan beras Bulog saat ini mencapai 594.856 ton atau paling rendah dibandingkan serapan beras sebelumnya. 

"Karena waktu itu ada di dalam forum rakortas pak, jadi sudah disepakati dan kami siapkan, bahwa kami siap membelinya, bahkan 1 juta pun kami siapkan anggarannya, walaupun anggarannya utang, tapi kesimpulan bahwa Bulog siap menyerap dalam negeri," terang dia.

Hingga kini, Bulog masih menargetkan serapan beras dalam negeri sebesar 550.000 ton, meski belum terealisasi. Serapan beras pun disesuaikan dengan harga pasar atau komersial senilai Rp10,200 dan bukan harga Cadangan Beras Pemerintah (CBP). 

Bulog, lanjut Buwas, juga telah melakukan pendekatan kepada pengusaha beras agar bisa mendapat stok beras. Hanya saja, pengusaha swasta tidak bersedia memberikan meski dengan harga komersil. Sikap tersebut lantaran pengusaha menjaga supply untuk pasarnya. 

"Ini fakta di lapangan seperti itu, buka kita tidak berpihak kepada petani, justru saya sangat berpihak kepada petani, bukti 4 tahun terakhir Bulog, CBP dari dalam negeri, tidak pernah kita impor, karena barangnya ada walau mahal. Kita tetap beli pak," jelas dia. 

(DES)

SHARE