BUMN Gandeng BPOM untuk Genjot Daya Saing UMKM

Kementerian BUMN menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk membahas kerja sama perihal peningkatan kualitas dan daya saing UMKM.

IDXChannel – Pemerintah terus berupaya menggenjot bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar memiliki daya saing tinggi. Upaya itu dilakukan khususnya terhadap UMKM yang memperoleh pendampingan dan pembiayaan dari perusahaan pelat merah.

Terbaru, Kementerian BUMN menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk membahas kerja sama perihal peningkatan kualitas dan daya saing UMKM. Hal itu ditandai dengan pertemuan antara Menteri BUMN Erick Thohir dan Kepala BPOM Taruna Ikrar, Selasa (5/11/2024) kemarin. 

“Bertemu dengan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Pak Taruna Ikrar. Kami bersinergi untuk mendorong peningkatan kualitas dan daya saing UMKM yang dibina dan mendapat pembiayaan dari BUMN,” tulis Erick di akun Instagram-nya.

Dia menuturkan, dari kemitraan tersebut, BPOM dipastikan mempermudah proses perizinan UMKM binaan BUMN, termasuk usaha mikro yang bergabung dalam ekosistem BUMN. Sinergi kedua entitas itu sekaligus menjadi bagian dari langkah mewujudkan program Presiden Prabowo Subianto di bidang kewirausahaan dan industri kreatif.

“Terima kasih untuk Pak Taruna yang berkomitmen untuk mempermudah perizinan BPOM bagi UMKM binaan BUMN maupun yang bekerja sama dalam ekosistem BUMN,” kata Erick. 

Berdasarkan data Kamar Dagang Indonesia (Kadin), jumlah UMKM mencapai sekitar 66 juta di 2023. Bahkan, kontribusi pelaku usaha mikro mencapai 61 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia, setara Rp9.580 triliun.

UMKM juga menyerap sekitar 117 juta pekerja atau 97 persen dari total tenaga kerja. Sementara data BPOM menunjukkan, saat ini terdapat 5.881 UMKM pangan olahan, 1.002 UMKM obat bahan alam, dan 1.057 UMKM kosmetik.

(Ahmad Islamy Jamil)