BUMN RI Panen Pujian dari Filipina, Erick Thohir Ungkap Alasannya
Menteri BUMN, Erick Thohir mengungkap pengakuan atau apresiasi dari pemerintah Filipina terhadap kinerja BUMN Indonesia.
IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengungkap pengakuan atau apresiasi dari pemerintah Filipina terhadap kinerja perusahaan pelat merah, terutama di sektor infrastruktur hingga pertahanan dan matra laut.
Pengakuan otoritas negara dengan julukan Mutiara Laut dari Orien itu, tidak lepas dari aksi korporasi tiga perseroan negara, yaitu PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) yang dipercaya membangun prasarana perkeretaapian di Filipina, Malolos-Clark Railway Project.
ADHI dan PP berhasil memenangkan kontrak pekerjaan yang dilelang dengan menggunakan kerangka pengadaan International Competitive Bidding (ICB) yang distandarkan oleh ADB.
“Sebuah kebanggaan BUMN dipercaya membangun infrastruktur kereta api di Filipina,” ungkap Erick melalui akun Instagramnya, ditulis Jumat (12/1/2024).
Saat ini, ADHI dan PTPP dalam proses penerbitan untuk Phillippine Contractors Accreditation Board (PCAB) atau Surat Usaha Jasa Kontruksi (SUJK) dari pemerintah Filipina.
Sementara, proses pembebasan lahan juga tengah dilakukan pemerintah Filipina dan groundbreaking atas proyek ini direncanakan pada Maret 2024.
Tak hanya itu, Erick mengaku, Menteri Pertahanan Filipina, Gilbert Teodoro juga mengapresiasi produk pertahanan serta matra laut yang diproduksi PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI dan PT PAL Indonesia (Persero).
“Menhan Filipina juga mengapresiasi kualitas kapal udara ringan dari PTDI dan kapal perang dari PT PAL. Ini membuktikan perusahaan BUMN memiliki kualitas yang bisa bersaing di level internasional,” ucap Erick.
Erick Thohir mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Transportasi Filipina, Jaime J. Bautista dan Menteri Pertahanan Filipina, Gilbert Teodoro pada Kamis (11/1).
Hari sebelumnya, Jokowi dan rombongan juga sempat mengunjungi dua pabrik industri di Filipina. Satu pabrik milik pengusaha Indonesia, yaitu Kopiko Philippines Corporation (KPC). Kedua, milik pengusaha Filipina, W Hydrocolloids Inc.
“Dua pabrik ini membeli hasil para petani kopi dan rumput laut di Indonesia,” imbuh Erick.
(FAY)