Bupati Malang Klaim Gerakan Tanam Cabai Jitu Tekan Inflasi dan Hasilkan Cuan
Bupati Malang Sanusi terus mendorong gerakan tanam cabai karena terbukti mampu tekan inflasi dan menghasilkan cuan.
IDXChannel - Bupati Malang Sanusi terus mendorong gerakan tanam cabai sebagai upaya mewujudkan kemandirian pangan. Gerakan tanam cabai dinilai bisa memberikan beberapa keuntungan.
Salah satunya keuntungannya bisa menekan inflasi. Menurut Sanusi, pemilihan tanaman cabai karena komoditas tersebut pada umumnya menyumbang inflasi di Kabupaten Malang dan Malang Raya.
Dengan memanfaatkan lahan atau pekarangan rumah masyarakat bisa memenuhi sendiri kebutuhan cabai secara mandiri dan berdampak pada upaya menekan inflasi yang disumbang oleh cabai merah.
"Saya berharap masyarakat, khususnya petani dapat membiasakan yang baik-baik dengan memanfaatkan potensi daerah kita yang kaya dan subur dari hal-hal kecil saja misal menaman cabai dipolybag di halaman rumah," ucap Sanusi, pada gerakan tanaman cabai di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, pada Jumat (24/3/2023).
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang, lanjut Sanusi, ketersediaan cabai rawit sepanjang tahun 2022 di Kabupaten Malang mencapai 82.371 ton. Dengan total kebutuhan konsumsi sebesar 14.542 ton, artinya terdapat surplus cabai rawit sebesar 68.371 ton sepanjang tahun lalu.
Begitu pun sampai Bulan Maret 2023, tingkat ketersediaan cabai rawit di Kabupaten Malang telah menyentuh angka 21.503 ton.
"Dengan capaian tersebut, harusnya harga jual cabai di Kabupaten Malang dapat bertahan pada angka yang stabil. Jika harga cabai Rp80 ribu per kilogram, bayangkan saja kalau selama empat bulan. Maka produksi cabai di Kecamatan Dau bisa mencapai 17 ton, jika di kalikan Rp80 ribu maka pendapatan sebesar 1,360 miliar," jelasnya.
Di sisi lain, Sanusi menilai pemanfaatan pekarangan untuk memenuhi gizi keluarga masih belum optimal. Padahal, mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan juga pemenuhan gizi keluarga, bisa dilakukan dengan memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan produktif.
Selain itu, pemanfaatan pekarangan rumah memberikan beberapa keuntungan. "Kehadiran sumber pangan mandiri pada fasilitas umum maupun ruang-ruang pribadi ini, diharapkan dapat dikelola dan dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar," pungkasnya.
(FRI)