ECONOMICS

Bupati Raja Ampat Sebut Warga Pulau Gag Ingin Penambangan Nikel Dilanjutkan

Cahya Puteri Abdi Rabbi 08/06/2025 19:35 WIB

Bupati Raja Ampat Orideko Iriano Burdam menyampaikan, masyarakat Pulau Gag tidak menginginkan penutupan aktivitas pertambangan di sana.

Bupati Raja Ampat Sebut Warga Pulau Gag Ingin Penambangan Nikel Dilanjutkan. (Foto: Greenpeace)

IDXChannel - Bupati Raja Ampat Orideko Iriano Burdam menyampaikan, masyarakat Pulau Gag tidak menginginkan penutupan aktivitas pertambangan di sana.

"Mereka tidak mau tutup tambang, karena itu untuk menopang kehidupan mereka di sana. Mereka menginginkan itu, karena itu kami berharap kebetulan ada Pak Menteri di sini untuk membuka tambang itu," kata Orideko dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (8/6/2025).

Namun demikian, ia meminta agar pengawasan, terutama terkait analisis dampak lingkungan, lebih bagus lagi ke depannya.

"Mari sama-sama kita jaga Raja Ampat, kita kasih promosi yang baik jangan sampai Raja Ampat ini jadi negatif, wisatawan jadi berkurang. Kita harus jaga kawasan wisata kita agar ke depan tidak dicemari," jelas Orideko.

Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu mengungkapkan, kondisi pertambangan yang digambarkan selama ini dinilai tidak mencerminkan kondisi yang sebenarnya, karena itu perlu diluruskan dengan mengunjungi dan melihatnya secara langsung.

"Kita pastikan mungkin video itu bukan dari Gag, bukan dari Piaynemo, mungkin dari tempat lain. Mereka ambil dari mana kita juga tidak tahu, tapi yang pasti bukan dari penambangan di Pulau Gag," kata Elisa.

Elisa menambahkan, masyarakat sekitar tambang menunjukkan dukungan terhadap aktivitas pertambangan, karena terbukti memberikan manfaat bagi mereka baik secara langsung maupun tidak.

"Ketika kami sampai di sana, masyarakat lokal, semua yang ada di situ, kecil, besar, perempuan, tua, muda, mereka menangis, minta Pak Menteri ini tidak boleh ditutup, ini harus dilanjutkan. Dan kalau kami pemerintah harus mengikuti kemauan masyarakat, dan kita itu hadir untuk kesejahteraan masyarakat, kenapa kita harus membuat rakyat susah," ungkap Elisa.

Harapan masyarakat yang menginginkan aktivitas pertambangan nikel dilanjutkan ini, didengar langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia ketika meninjau lokasi tambang PT Gag Nikel di Pulau Gag.

“Kami menghargai semuanya, pemberitaan itu kami menghargai dan bentuk penghargaan itu kita terus cek, supaya lebih objektif dengan kondisi yang ada," kata Bahlil dalam keterangan resminya.

Sebelumnya, Bahlil menghentikan sementara kegiatan operasi PT Gag Nikel di Pulau Gag. Hal ini dilakukan untuk menindaklanjuti pengaduan masyarakat terkait dampak pertambangan terhadap kawasan wisata di Raja Ampat.

Sebagai informasi, PT Gag Nikel, pemegang Kontrak Karya Generasi VII No. B53/Pres/I/1998, resmi berdiri pada 19 Januari 1998. Sejak 2008, PT ANTAM Tbk berhasil mengakuisisi seluruh saham APN Pty Ltd, sehingga kendali penuh PT Gag nikel saat ini berada di tangan PT ANTAM Tbk. (Wahyu Dwi Anggoro)

>
SHARE