Buwas Geram Beras Bulog Oplosan Dijual ke Timor Leste
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso geram lantaran beras Bulog oplosan yang ditemukan Satgas Pangan bakal diselundupkan ke Timor Leste.
IDXChannel - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso geram lantaran beras Bulog oplosan yang ditemukan Satgas Pangan bakal diselundupkan ke Timor Leste.
Beras ini rencananya dijual dengan harga yang lebih tinggi ke warga Timor Leste. Dari temuan itu, sebagian beras oplosan sudah sampai di Atambua, Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dan rencananya akan diselundupkan ke Timor Leste.
Pangan dasar tersebut disuplai dari Gudang Beras PT Food Station di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), salah satu lokasi yang menguak adanya praktik oplosan dan pengemasan ulang beras impor bulog.
"Saya sudah mendengar jajaran kepolisian sudah menjalankan, bahkan beras dari Cipinang bisa sampai ke Atambua, ada indikasi beras ini akan diselundupkan ke Timor Leste, dijual dengan harga sangat tinggi," tutur Buwas, sapaan akrab Budi Waseso saat konferensi pers, Jumat (10/2/2023).
Buwas memang wanti-wanti adanya praktik kejahatan itu. Menurutnya, jika tidak diawasi dan ditindak tegas, maka akan mempengaruhi harga beras di pasaran.
Bahkan, dia memperkirakan harga beras di pasar akan tetap tinggi hingga tiba musim panen atau pada periode Maret tahun ini.
"Kalau tidak diawasi akan hilang sampai masa panen Maret (2023), maka harga akan tetap tinggi, ini akan kita lakukan terus menerus pasti akan ditindaklanjuti oleh kepolisian, pengawasan tidak hanya di Banten," tuturnya.
Saat ini, beras impor yang dioplos dijual dengan harga Rp 12.000 per kilogram (kg). Padahal, para pelaku membeli dengan harga Rp 8.300 per kg
Para pelaku membeli beras bulog dengan harga medium. Lalu, mengemas ulang (repackaging) hingga mengoplos menjadi beras premium. Setelahnya, pelaku menjual di harga Rp 12.000 per kg.
(DES)