BYD Bangun Pabrik Baterai Senilai Rp18.2 Triliun di China
BYD, perusahaan kendaraan listrik terbesar di dunia, berencana menginvestasikan USD1,2 miliar atau Rp18.2 triliun untuk membangun pabrik baterai di China.
IDXChannel - BYD, perusahaan kendaraan listrik terbesar di dunia, berencana menginvestasikan USD1,2 miliar atau Rp18.2 triliun untuk membangun pabrik baterai di China. Pabrik baru tersebut terletak di Kota Zhengzhou di Provinsi Henan.
FinDreams Technology, perusahaan baterai milik BYD, berencana membangun fasilitas dengan kapasitas 40 gigawatt jam per tahun. Pabrik baru tersebut akan memproduksi baterai merek Blade.
Informasi tersebut didapatkan dari situs web pemerintah Zhengzhou. Seorang juru bicara perusahaan tidak dapat segera mengomentari masalah tersebut ketika dihubungi oleh Reuters.
Blade Battery BYD adalah baterai litium-besi-fosfat (LFP) yang berukuran tidak terlalu besar. Pemimpin BYD Wang Chuanfu mengatakan baterai LFP lebih aman daripada alternatif lain di pasar dan tidak akan terbakar.
Baterai model ini telah digunakan dalam mobil listrik baterai terlaris BYD seperti sedan Han dan Seal yang bersaing dengan Model 3 Tesla di China.
Perusahaan mobil Amerika Serikat (AS) Ford Motor Co baru-baru ini juga mengumumkan rencana investasi senilai USD3,5 miliar atau Rp53,1 triliun untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik litium-besi-fosfat (LFP) di Negara Bagian Michigan. Ford akan bekerja sama dengan perusahaan asal China, CATL, dalam proyek tersebut.
"Pabrik di Amerika akan membawa kita lebih dekat ke kemandirian baterai," kata pemimpin Ford, Bill Ford, seperti dilansir Reuters pada Senin (13/2/2023).
Membangun baterai LFP di Michigan memberi Ford kesempatan untuk mendapatkan subsidi yang signifikan dari Pemerintah AS. Subsidi tersebut dapat membantunya mencapai target margin keuntungan sebesar delapan persen untuk sektor kendaraan listrik pada 2026.
(WHY)