Cabut Syarat Tes Covid-19, Ini Dua Agenda Pemerintah Promosikan Pariwisata
Penghapusan syarat test PCR dan Antigen untuk melakukan perjalanan dalam negeri hanya untuk mensukseskan 2 agenda besar.
IDXChannel - Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Azril Azahar mengatakan penghapusan syarat test PCR dan Antigen untuk melakukan perjalanan dalam negeri hanya untuk mensukseskan 2 agenda besar pemerintah yang bakal berlangsung dalam waktu dekat.
Ketua ICPI itu menduga adanya penyelenggaraan MotoGP di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) serta Presidensi G20 menjadi alasan pemerintah tidak lagi menjadikan test PCR dan Antigen dihapuskan.
"Supaya banyak yang datang ke sana, karena katanya gubernurnya juga kecewa, karena karcis (mandalika) belum laku, makanya penerbangan diperbanyak, penyeberangan juga, apalagi untuk nonton itu tidak ada lagi PCR dan Antigen kan," kata Azril kepada MNC Portal, Selasa (8/3/2022).
Seperti diketahui penyelenggaraan MotoGP mandalika maupun penyelenggaraan presidensi G20 kerap disebutkan pemerintah sebagai showcase sekaligus untuk mempromosikan potensi pariwisata di Indonesia.
Karena menurutnya dengan adanya dua agenda besar pemerintah tersebut memang bakal mendatangakan wisatawan domestik maupun wisatawan manca negara.
"Jadi rakyat kita di uji coba hanya untuk meningkatkan pariwisata, belum lagi untuk G20 untuk luar negeri datang, itu juga salah satu untuk mengangkat pariwisata kita, kalau ditanya itu Mandalika, iya," sambung Azril.
Azril menjelaskan untuk penyelenggaraan G20 sendiri juga bakal menggunakan beberapa kota di Indonesia yang memang berpotensi untuk meningkatkan pariwisata di daerah tersebut.
Seperti diketahui pemerintah belum lama menghapus karantina untuk para pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang datang ke Indonesia.
Tidak lama berselang, pemerintah belum lama juga menghapus syarat Antigen dan PCR untuk para pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN).
"Kalau menurut saya sih kalau mau bertahap lah, jangan berbarengan seperti itu, pelaku pariwisata ya senang, tapi masyarakat?" pungkasnya. (TYO)