ECONOMICS

Catat Rekor! Kasus Harian Covid-19 di Bandung Capai 1.148 Orang

Agung Bakti Sarasa 16/02/2022 20:38 WIB

Kasus COVID-19 di Kota Bandung terus mengalami peningkatan.

Kasus Harian Covid-19 di Bandung Capai 1.148 Orang

IDXChannel - Kasus COVID-19 di Kota Bandung terus mengalami peningkatan. Bahkan, kasus harian di Ibu Kota Jawa Barat itu pecah rekor dimana terdapat penambahan hingga 1.148 kasus dalam satu hari. 

Plt Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, kasus harian yang mencapai lebih dari 1.000 kasus yang terjadi Selasa (15/2/2022) kemarin itu merupakan peningkatan yang luar biasa. 

Yana juga menyebut, grafik peningkatan kasus harian pun sangat cepat dimana pada dua pekan lalu, kasus harian COVID-19 di Kota Bandung hanya di kisaran 100 kasus. 

"Varian Omicron kelihatannya penyebarannya lebih cepat ya dan ini hasil dan tracing juga, kalau gak dites ya gak ketahuan," ujar Yana, Rabu (16/2/2022). 

Yana juga mengatakan bahwa jumlah kasus harian COVID-19 di Kota Bandung yang mencapai rekornya itu juga melebihi kasus harian saat varian Delta menyerang, 23 Juli 2021 lalu. 

"Di hari tersebut, ada sebanyak 926 penambahan kasus harian," sebut Yana. 

Namun, lanjut Yana, angka kematian di tengah penyebaran varian Omicron saat ini terbilang sangat minim jika dibandingkan saat periode penyebaran varian Delta. 

Lebih lanjut Yana mengatakan, pihaknya pun terus menambah tempat isolasi bagi pasien COVID-19, baik di rumah sakit maupun fasilitas-fasilitas lainnya.

"Sejauh ini, kapasitas tempat isolasi di Kota Bandung baru 800 tempat tidur. Sedangkan dulu saat penyebaran Delta, tempat isolasi mencapai sekitar 2.300 tempat tidur," kata Yana. 

Terpisah, Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, dr. Yana Akhmad Supriatna mengungkapkan, selama Januari-Februari 2022, sebanyak empat pasien COVID-19 meninggal dunia dimana satu di antaranya terkonfirmasi probable Omicron.

"Di kami, bulan Januari ada dua pasien Covid meninggal dan di bulan Febuari pun demikian dua orang. Ini salah satunya pasien probable Omicron," sebut Yana. 

Menurut Yana, saat ini, RSHS Bandung tengah merawat 67 pasien yang terdiri dari 35 pasien terkonfirmasi COVID-19 dan 32 pasien suspect COVID-19. 

Dari jumlah total pasien yang dirawat, 13 pasien di antaranya terkonfirmasi probable Omicron yang terdiri dari 4 pasien lanjut usia (lansia) dan 9 pasien dewasa. 

"Varian Omicron ini terdeteksi setelah pihak rumah sakit melakukan pemeriksaan lanjutan secara internal dari polymerse chain reaction (PCR) pasien terkonfirmasi COVID-19," katanya.

Yana menuturkan bahwa lonjakan sempat terjadi pada saat varian delta beberapa waktu lalu, pada varian ini penularannya cukup cepat, angka kesakitan dan kematiannya pun tinggi. 
 
"Berpengalaman dengan itu (varian delta), dengan omicron ini, betul di masyarakat penularan sangat cepat, tingkat perawatanya memang meningkat, tapi tingkat kesakitan dan kematian cukup rendah," ujar Yana.

Yana menambahkan, pasien yang meninggal akibat terpapar COVID-19 ini diketahui belum mendapatkan vaksin dan belum lengkap divaksin.

"Pada umumnya, dari dua kematian yang ada di kami itu adalah satu belum divaksinasi dan satu lagi sudah divaksinasi, tapi belum lengkap dan meninggal itu terkait dengan keburukan dari komorbidnya," tandas Yana.

(NDA)

SHARE