ECONOMICS

Catat Rekor Tertinggi, Ekspor RI 2021 Tembus USD 231,5 Miliar

Advenia Elisabeth/MPI 18/01/2022 17:25 WIB

Kinerja ekspor 2021 mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Catat Rekor Tertinggi, Ekspor RI 2021 Tembus USD 231,5 Miliar (Dok.MNC Media)

IDXChannel- Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi memaparkan kinerja ekspor sepanjang 2021. Disebutnya, capaian ekspor periode tersebut mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah. 

"Jadi pada tahun 2021 ekspor kembali mencapai lebih dari USD 200 miliar, yaitu USD 231,5 miliar. Ini adalah angka tertinggi dari tahun 2004," ujar Mendag dalam konferensi pers Outlook Perdagangan 2022, Selasa (18/1).

Dalam capaian ini, Lutfi mengatakan terdapat  perbedaan antara 2021 dan 2011, yakni 4 dari 5 produk ekspor adalah produk manufaktur yaitu CPO dan turunannya, besi baja, produk elektronik dan elektronika, dan kendaraan bermotor serta suku cadangnya.

Lanjutnya, capaian surplus neraca perdagangan non migas nasional sebesar USD 48,60 miliar. Namun, defisit migas juga besar pada tahun 2021, sehingga total dari surplus nasional kira-kira sekitar USD 35 miliar.

"Jadi kalau kita lihat ini sekarang angkanya total USD 231 miliar berasal dari non migas kira-kira sekitar USD 219 miliar atau tumbuh 41,52% dibandingkan periode yang sama dan ekpor pada migasnya sebesar USD 12,28 miliar, tumbuh 48,78% dibandingkan periode sebelumnya," papar Lutfi.

Sementara untuk impor, diterangkan Mendag, mencapai USD 196,20 miliar atau tumbuh 38,59%. Angka ini sehat karena pada tahun 2020 yang lalu pertumbuhan impor nasional negatif. 

"Jadi impor kita adalah USD 196,2 miliar dimana USD 25,53 miliar adalah impor migas dan impor non-migas kita USD 170,67 miliar. Menyebabkan trade pada tahun 2021 adalah yang tertinggi sepanjang sejarah yaitu USD 35,34 miliar naik dari USD 21,62 miliar pada tahun 2020," urainya. 

Lebih detail Mendag menjelaskan, trade tersebut berasal dari kabar perdagangan antara Indonesia dengan China yang tumbuh pesat, yakni ekspor-impor mencapai USD 100 miliar. Di mana pada 2021 defisit USD 2,45 miliar, angka ini merupakan yang terendah sejak ditandatanganinya China ASEAN Free Trade Agreement pada tahun 2006 atau 2007 silam.

"Jadi nilai ini yang terendah, dan ini merupakan defisit terendah dimana angkanya hanya sepertiga daripada tahun lalu yaitu USD 7,85 miliar yang sebenarnya juga terendah karena sebelumnya pada tahun 2019 itu lebih dari USD 15 miliar dolar," ungkapnya. 

Lanjut Mendag menjelaskan, surplus tertinggi berasal dari Amerika Serikat yakni pada 2022 tumbuh dari USD 10,04 miliar menjadi USD 14,52 miliar atau tumbuh 44,63%. 

"Yang juga sangat menggembirakan adalah pertumbuhan dan perdagangan kita juga dengan Filipina yaitu tumbuh sekitar 38% dari USD 5,31 miliar menjadi USD 7,33 miliar. Dan sepertiga dari USD 7,33 miliar ini datangnya dari ekspor otomotif kita," ucapnya.

Lutfi menambahkan, pertumbuhan dan perdagangan RI juga surplus dengan Vietnam dan ada tiga negara yang mengalami surplus terbesar yaitu dengan Australia yaitu USD 6,2 miliar, karena pada saat itu RI membeli banyak barang-barang pembantu dari Australia.

(IND) 

SHARE