Catatkan Utang Jumbo, AS Diperkirakan Bakal Kehabisan Uang Tunai
Utang besar yang dialami pemerintah Amerika Serikat (AS) akan berdampak kepada berbagai sektor.
IDXChannel - Utang besar yang dialami pemerintah Amerika Serikat (AS) akan berdampak kepada berbagai sektor. Bahkan, Departemen Keuangan AS juga memperkirakan akan kehabisan uang tunai di bulan Oktober kecuali Kongres menaikkan plafon utang.
Terlepas dari momok default, Partai Republik telah menolak untuk mendukung peningkatan batas utang sebagian karena kekhawatiran tentang rencana pengeluaran besar pemerintahan Presiden Joe Biden.
Moody's Analytics mencatat jika pasar keuangan tidak panik tentang showdown plafon utang ini, menunjukkan ada keyakinan kuat bahwa Kongres pada akhirnya akan bertindak.
Demikian pula dampak terhadap bursa saham AS Wall Street sejauh ini jauh lebih kecil dibandingkan kebuntuan yang sempat terjadi pada 2011 dan 2013. Zandi menyebut ini akan menjadi kesalahan yang mengerikan.
"Ironisnya, karena investor tampak begitu optimis tentang bagaimana drama ini akan dimainkan, pembuat kebijakan mungkin percaya bahwa mereka tidak perlu khawatir dan gagal menyelesaikan batas utang tepat waktu," tulis Zandi.
Amerika Serikat (AS) dikabarkan terlilit utang atau default untuk pertama kalinya. Berdasarkan data Statista per Agustus 2021, utang AS mencapai USD28,4 triliun atau setara Rp404,5 ribu triliun.
Menurut laporan yang dirilis Moody's Analytics, mereka memperingatkan jika kegagalan pembayaran utang ini benar-benar terjadi, akan menjadi "pukulan bencana" bagi pemulihan ekonomi Amerika dari Covid-19. Bahkan disebut bisa memicu penurunan ekonomi yang akan menyaingi Resesi Hebat. (TYO)