CDC Ungkap Sub-Varian Omicron BA.2 di AS Capai 35 Persen
Diketahui varian Omicron telah menyumbang hampir 35 persen di Amerika Serikat (AS) menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
IDXChannel - Varian Covid-19 Omicron saat ini telah mendominasi kasus harian di dunia. Diketahui varian Omicron telah menyumbang hampir 35 persen di Amerika Serikat (AS) menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
CDC sebelumnya, memperkirakan bahwa BA.2 merupakan 22,3 persen dari varian yang beredar di negara itu untuk pekan yang berakhir pada 12 Maret. Menurut pejabat WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) telah memperingatkan bahwa studi tentang BA.2 menunjukkan keunggulan pertumbuhan dibandingkan BA.1 dan "tampak secara inheren lebih menular."
Sejauh ini, WHO mengatakan akan terus memantau varian BA.2, mengetahui apakah itu menyebabkan penyakit yang lebih parah. Sebab diketahui, BA.2 memiliki banyak mutasi dapat muncul seperti infeksi delta karena tidak memiliki kekhasan genetik dari varian omicron asli.
Hal tersebut juga dikatakan para ilmuwan yang lebih dulu, memperingatkan tentang kemungkinan varian baru. Dapat mengacaukan rencana untuk kembali ke fase "normal", meskipun pembatasan dan peraturan masker wajah dan vaksin telah dicabut secara nasional.
"kami belum melihat studi yang menunjukkan itu lebih parah, kami juga belum melihat studi yang menunjukkan bahwa virus akan menghindari vaksin," kata Direktur CDC Dr. Rochelle Walensky dilansir Fox News, Kamis (24/3/2022)
"Kami lebih dari telah dilakukan omicron dan, pada kenyataannya, vaksin kami akan bekerja. seperti halnya dengan omicron," jelasnya
Perlu diketahui, jumlah korban pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan dalam populasi di Amerika Serikat (AS) hingga tiga perempat wilayah. Menurut data kependudukan (sensus), lebih dari 73 persen negara bagian AS mengalami penurunan atau kelebihan kematian dibandingkan kelahiran, naik dari 55,5 persen pada 2020 dan 45,5 persen pada 2019, data biro menunjukkan.
"Pada tahun 2021, lebih sedikit kelahiran, populasi yang menua, dan peningkatan kematian yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19. Berkontribusi pada peningkatan penurunan alami," kata Biro Sensus AS dilansir Reuters, Kamis (24/3/2022)
(NDA)