Cegah Bencana Demografi, Wapres Instruksikan Siapkan SDM Sesuai Pasar Kerja
Bencana demografi terjadi jika bonus demografi atau peningkatan jumlah penduduk usia produktif tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas.
IDXChannel - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta semua pihak menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sesuai pasar kerja untuk menghindari bencana demografi.
Hal ini akan terjadi jika bonus demografi atau peningkatan jumlah penduduk usia produktif tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas.
Apalagi, dalam kurun waktu yang tidak lama lagi, atau tepatnya 2030-2040, Indonesia akan menyongsong bonus demografi, di mana penduduk usia produktif atau angkatan kerja jumlahnya mendominasi atau melebihi populasi usia tidak produktif.
"Peristiwa bonus demografi hanya akan menjadi berkah jika penduduk usia produktif tersebut dapat terserap dengan baik pada pasar tenaga kerja," ujar Wapres saat meresmikan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas 2022 di Pondok Pesantren Manhalul Ma’arif Nahdlatul Ulama Darek, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat (10/2/2023).
Terlebih saat ini, seluruh negara berada di tatanan dunia yang sangat dinamis, sehingga potensi disrupsi pada semua sektor kehidupan, menjadi tak terhindarkan.
"Untuk itu, pemerintah terus mengupayakan berbagai strategi untuk memastikan sumber daya manusia Indonesia memiliki kualitas dan kapabilitas untuk beradaptasi dengan segala perubahan dan disrupsi yang mengikutinya, salah satunya melalui eksistensi BLK Komunitas," ungkapnya.
Perluasan pendirian BLK Komunitas hingga menjangkau ke seluruh pelosok tanah air, menurut Wapres akan memudahkan kelompok usia angkatan kerja dalam mengakses pelatihan kerja.
“Selain untuk menekan angka pengangguran, penguatan dan perluasan pelatihan vokasi melalui BLK Komunitas utamanya diharapkan untuk mampu menciptakan pekerja terampil sekaligus berdaya saing,” ujarnya.
Wapres kembali mengingatkan bonus demografi di tanah air harus disambut dan disikapi sebagai peluang besar untuk melakukan berbagai akselerasi pembangunan.
"Namun, cita-cita percepatan kemajuan tidak akan berhasil jika bergantung faktor jumlah penduduk semata. Sebab, untuk memen
angkan persaingan global, mutlak diperlukan sumber daya manusia yang andal," pungkasnya. (NIA)