Cegah Krisis Energi akibat Cuaca Ekstrem, China Tingkatkan Pasokan Batu Bara
Pada musim panas ini, Asia diprediksi akan mengalami suhu yang sangat tinggi.
IDXChannel – Pada musim panas ini, Asia diprediksi akan mengalami suhu yang sangat tinggi. China akan merasakan efeknya dan memicu kemungkinan terjadinya kekurangan pasokan listrik.
Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (10/5/2023), menurut laporan China Energy News yang dikelola pemerintah, pasokan listrik di seluruh negeri diperkirakan akan ketat selama musim panas ini.
Provinsi-provinsi di bagian tengah, timur, dan barat daya kemungkinan besar akan mengalami kekurangan pasokan listrik selama periode permintaan puncak, menurut lembaga tersebut.
Gelombang panas telah melanda beberapa bagian Asia bahkan sebelum dimulainya musim panas di belahan bumi utara, menyebabkan suhu mencapai rekor 44,2 derajat celcius.
Di Vietnam, sekolah-sekolah ditutup lebih awal. Di Filipina dan India, warga mengalami pemadaman listrik karena perubahan iklim yang memperburuk frekuensi cuaca ekstrem.
Suhu di sebagian besar wilayah China akan cukup tinggi pada musim panas ini, dengan beberapa daerah diperkirakan akan mengalami gelombang panas secara berkala. Kekeringan yang lebih sering dan hujan badai yang memicu banjir juga diperkirakan akan terjadi, kata Badan Meteorologi China.
Pada 2022, suhu yang sangat tinggi dan curah hujan yang berkurang menyebabkan Sungai Yangtze mengalami kekeringan, dengan tingkat air mencapai level terendah yang pernah tercatat di beberapa wilayah. Situasi ini mengakibatkan kekurangan pasokan energi listrik yang parah di daerah-daerah yang menggunakan pembangkit listrik tenaga air.
Provinsi Sichuan, Yunnan dan para petinggi membatasi persediaan ke pabrik-pabrik untuk memastikan warga dapat menggunakan pendingin udara di rumah. Toyota Motor Corp. dan Honda Motor Co. termasuk di antara perusahaan-perusahaan yang terdampak.
Perubahan cuaca ekstrem juga berdampak pada produksi pertanian seperti karet dan kacang tanah, yang dapat menyebabkan kenaikan impor untuk mengatasi kekurangan pasokan dan mengganggu pasar perdagangan internasional.
Beijing telah bersiap diri dengan meningkatkan pasokan batu bara. Bahan bakar fosil tersebut masih menjadi sumber listrik utama meskipun jumlah pembangkit tenaga angin dan surya terus bertambah.
Persetujuan telah diberikan untuk perluasan besar-besaran pembangkit tenaga batu bara. Banyak dari pembangkit tersebut hanya akan digunakan pada saat pasokan listrik mengalami tekanan.
(WHY/Anggerito Kinayung Gusti)