Cegah Omicron Mengganas, DPR Minta Vaksinasi Booster Dipercepat
Hasil penelitian membuktikan bahwa adanya vaksinasi booster dapat meningkatkan imunitas berbagai varian, termasuk varian omicron.
IDXChannel - Angka kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia terus meningkat.
Bahkan, Sub varian Omicron, BA.2 atau yang mendapat julukan Son of Omicron sudah terdeteksi di seluruh Eropa dan Asia beberapa hari terakhir.
Menyikapi kondisi tersebut, percepatan vaksinasi booster dinilai menjadi cara jitu dalam melawan varian Omicron. Oleh karenanya, keampuhan booster harus direalisasikan bagi segala kategori masyarakat mulai, dari anak-anak, dewasa, dan lansia.
"Hasil penelitian membuktikan bahwa adanya vaksinasi booster dapat meningkatkan imunitas berbagai varian, termasuk varian omicron. Oleh karena itu, proses booster harus dipercepat dan menyentuh semua kelompok masyarakat, terutama di daerah atau wilayah yang potensi penularan varian omicron tergolong tinggi," tutur Anggota Komisi I DPR RI Muhammad Farhan, Jumat (28/1/2022).
Dia menilai, vaksinasi booster harus berlangsung secara adil merata ke semua wilayah karena negara atau wilayah yang tak terproteksi akan melahirkan virus ganas yang bisa menyebar ke seluruh penjuru dunia.
"Kita jangan lupa bahwa varian omicron muncul dari negara-negara di kawasan Afrika yang cakupan vaksinasinya rendah dan saat ini varian itu telah menyebar hampir ke seluruh dunia," katanya.
Lebih lanjut Farhan menekankan, munculnya e-tiket booster di aplikasi PeduliLindungi harus diprioritaskan meski vaksinasi bagi lansia dan anak usia 6-11 tahun saat ini jadi prioritas.
"Tinggal kita tunggu kesigapan Kemenkes, Kadinkes provinsi sampai ke kota dan kabupaten," katanya.
Menurutnya, percepatan booster juga memerlukan pengawalan konsisten menjaga dan menegakkan prokes.
"Saya khawatir sekarang ini kita mulai lengah prokes. Pengelolaan rantai supply vaksin ini dipegang oleh Biofarma, Kemenkes, dan Dinkes provinsi. Maka kami sangat berharap ketiga badan ini menunjukan performa tinggi dalam melaksanakan tugasnya karena vaksinasi adalah kunci pemulihan dari Pandemic COVID-19," tandas Farhan.
Kepala Dinkes Jabar, Nina Susana Dewi menerangkan, vaksinasi booster saat ini masih diprioritaskan untuk lansia dan anak usia 6 hingga 11 tahun. Menurutnya, hal wajar jika saat ini ada penerima kategori dewasa yang sudah mendapat e-tiket lewat aplikasi PeduliLindungi, namun belum terakomodasi.
"Sebetulnya ada prioritas dari pemerintahan, awalnya lebih dari 18 tahun kan boleh. Tapi kita lihat ketersediaan vaksin, akhirnya lansia dulu karena yang lebih rentan lansia, anak-nak juga mulai," kata Nina.
"Jadi, pemerintah lihat prioritas dulu, tapi nanti begitu lihat vaksinya, kita sedang membagi rata. Nanti kalau sudah, nanti semua bisa," sambungnya.
Sebagai informasi tambahan, untuk kemudahan mendapatkan vaksinasi booster, masyarakat juga dapat mendatangai gerai vaksinasi di DPD NasDem Kota Bandung. Ada dua jenis vaksin yang bakal diberikan kepada masyarakat pada penyuntikan dosis ketiga itu, yaitu Pfizer dan Moderna. agung bakti sarasa
(SANDY)