ECONOMICS

Cegah Risiko Bencana Daerah Pesisir, KKP Gandeng BMKG Siagakan Strategi Antisipasi

Azhfar Muhammad 08/12/2021 16:35 WIB

BMKG mengimbau adanya kenaikan Pasang Rob di sejumlah wilayah pesisir yang dapat menggangu aktivitas kelautan dan perikanan di kawasan tersebut. 

Banjir Rob menimpa pemukiman warga di sekitar pesisir (MPI)

IDXChannel - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau adanya kenaikan Pasang Rob di sejumlah wilayah pesisir yang dapat menggangu aktivitas kelautan dan perikanan di kawasan tersebut. 

Kepala Pusat Riset Kelautan Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan I Nyoman Raidiarta menyampaikan pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menggandeng BMKG dalam rangka menyiapkan strategi kewaspadaan untuk mengurangi risiko bencana di daerah pesisir. 

“Sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Kepala BMKG tadi ya dampak cuaca ekstrem yang akan berpengaruh kepada kegiatan-kegiatan di pelabuhan khususnya di pelabuhan dan daerah pesisir terkait dengan tambak garam akan segera kami informasikan kepada daerah-daerah yang berpotensi untuk bersiaga adanya Rob,” kata Kepala Pusat Riset Kelautan Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan I Nyoman Raidiarta dalam konferensi Pers BMKG, Rabu (8/12/2021). 

Adapun hal yang dapat diimplementasikan sebagai strategi untuk melakukan langkah langkah preventif terkait lokasi-lokasi tersebut akan menjadi peringatan bagi para pelaku kelautan. 

“Bahwa kami juga berkolaborasi punya sekolah lapang nelayan yang melibatkan para penyuluh perikanan dari KKP memiliki binaan binaan  yang sangat banyak disini. Kolaborasi yang kuat antara BMKG dan KKP dalam upaya penyebaran informasi cuaca maritim termasuk peringatan dini ancaman di pesisir akan cepat sampai dengan komunitas nelayan yang sudah kita bangun bersama,” ujarnya. 

Dijelaskan lebih lanjut oleh Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo, sebagai salah satu contoh konkrit dengan adanya koordinasi KKP untuk kunjungan di pelabuhan nelayan terlihat adanya display petunjuk di kawasan-kawasan pesisir.

“Kalau kita lihat apa yang digunakan nelayan di situ terlihat hanya bisa ke publik menunjukkan ketinggian gelombang dan ada pesan untuk peringatan yang dilengkapi dengan adanya bendera tergantung (tanda-tanda) daerahnya masing-masing,” tandasnya. 

Dengan demikian, pelabuhan nelayan yang memiliki kearifan lokal semacam posko  sederhana namun di situ yang diberikan tanda bagi para nelayan. Tanda itulah yang nantinya akan memberi tahu bagaimana kondisi gelombang di lautan. 

(NDA)

SHARE