Cek 4 Jenis dan Contoh Utang Jangka Pendek
Contoh utang jangka pendek sering kali ditemukan dalam keseharian Anda.
IDXChannel – Contoh utang jangka pendek sering kali ditemukan dalam keseharian Anda. Tanpa disadari Anda akan menemukan atau berhadapan langsung dengan utang jangka pendek.
Pengertian Utang Jangka Pendek
Mengutip amartha.com, utang jenis ini merupakan kewajiban yang harus dilunasi dalam waktu singkat. Berapa lama jangka pendeknya? Utang jangka pendek ini harus dilunasi dalam waktu satu tahun.
Perlu dipahami bahwa utang ini bukan merupakan beban permanen. Namun, debitur harus melunasi utangnya dalam waktu singkat. Oleh karena itu, utang ini juga disebut kewajiban lancar dan dimaksudkan untuk dilunasi dalam siklus operasi normal yang pendek.
Utang jenis ini juga mempunyai jumlah nominal yang jelas. Tergantung pada kondisi kreditur, ada yang menganut sistem bunga, ada pula yang tidak menganut sistem bunga. Karena sifatnya yang jangka pendek, utang jenis ini biasanya tidak memerlukan agunan atau jaminan.
Jenis dan Contoh Utang Jangka Pendek
Penting untuk dipahami bahwa ada berbagai jenis utang jangka pendek. Berikut ini berbagai jenis dan contoh utang jangka pendek yang banyak digunakan di Indonesia:
1. Utang Dagang
Jenis utang jangka pendek yang pertama adalah utang dagang atau usaha. Ini adalah jenis utang yang dibutuhkan oleh dunia usaha atau pelaku ekonomi untuk memperoleh barang dan jasa untuk tujuan perdagangan. Utang jenis ini sangat umum terjadi dan harus dilunasi secepatnya dan dalam jangka waktu singkat.
2. Utang Wesel
Selanjutnya, ini adalah utang wesel yang populer di kalangan masyarakat umum. Utang ini merupakan suatu bentuk pinjaman yang diberikan oleh suatu pelaku ekonomi atau perusahaan dengan menggunakan bukti tertulis berupa perintah pembayaran. Faktur ini berisi rincian debitur dan kreditur tanpa syarat atau jaminan apa pun.
3. Utang Biaya
Contoh lain dari utang jangka pendek adalah beban yang masih harus dibayar. Ini adalah jenis kewajiban yang timbul dari akuntansi atas biaya yang dikeluarkan. Namun biaya-biaya tersebut tidak segera diamortisasi oleh pelaku usaha atau pelaku ekonomi. Contoh spesifiknya mencakup insentif, upah atau gaji, biaya sewa, dan lain-lain.
4. Dividen
Ada juga pinjaman jangka pendek dalam bentuk dividen. Ini adalah jenis utang yang diberikan kepada investor. Oleh karena itu, investor ini menerima utang yang digunakan sebagai modal investasi. Pinjaman ini selanjutnya akan dilunasi melalui metode bagi hasil atau dividen. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa para investor tersebut tidak merasa utangnya dilunasi seiring berjalannya waktu. (SNP)