Cek Deretan Perusahaan Tambang China yang Investasi di Indonesia
Tambang China yang investasi di Indonesia kini semakin banyak. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam.
IDXChannel - Tambang China yang investasi di Indonesia kini semakin banyak. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Tidak hanya rempah-rempah, sumber daya mineral yang dimiliki Indonesia juga menjadi incaran berbagai negara termasuk China.
Pertambangan merupakan salah satu bahan baku yang memegang peranan penting dalam pergerakan perekonomian nasional. Industri ekstraktif telah menarik berbagai perusahaan global untuk berinvestasi di sektor minyak dan gas.
Industri pertambangan merupakan salah satu sumber utama penerimaan negara. Minyak bumi nikel memiliki potensi besar bagi transformasi perekonomian negara. Apa daftar perusahaan pertambangan China yang berinvestasi di Indonesia?
Tambang China yang Investasi di Indonesia
Berikut daftarnya:
1. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP)
Salah satu perusahaan pengelola kawasan industri berbasis nikel dengan rantai industri terpanjang di dunia yang produk utamanya adalah nikel, stainless steel dan carbon steel. IMIP Industrial Estate, merupakan kerjasama antara Bintang Delapan Group dari Indonesia dan Tsingshan Steel Group dari China.
IMIP melalui PT Sulawesi Mining telah membangun smelter feronikel dengan kapasitas 300.000 ton per tahun. Pada 2021, IMIP akan menguasai 50% produksi nikel hilir, INCO akan dipotong 22%, ANTM hanya 7%, dan PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) akan menguasai 11% nya.
2. PetroChina
Sebuah perusahaan besar yang berkantor pusat di Distrik Dongcheng kini menjadi produsen minyak dan gas terbesar di Asia dan produsen minyak terbesar kedua di China. PetroChina International Jabung Ltd adalah operator Blok Jabung, Jambi. Menurut laporan SKK Migas, PetroChina melakukan investasi sebesar USD5,71 miliar atau sekitar Rp81,5 triliun, lebih besar dari USD20 juta atau Rp285 miliar.
3. China National Offshore Oil Corporation (CNOOC)
China National Offshore Oil Corporation South East Sumatra adalah perusahaan minyak dan gas milik Republik Rakyat China yang mengeksplorasi bagian tenggara Sumatera dan pantai utara Pulau Banten untuk eksplorasi, pengembangan, produksi dan penjualan minyak dan gas.
Diambil dari laporan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). CNOOC telah memperoleh persetujuan Plan of Development (PoD) untuk lapangan MBF di wilayah kerja Madura Strait (WK) yang dioperasikan oleh Husky-CNOOC.
Pada tahun 2020, CNOOC memperoleh USD108,68, naik hanya 0,5% dari tahun lalu. Perusahaan bahkan lebih buruk pada tahun 2020 karena laba bersih turun 5,1% menjadi USD6,95 miliar. Aset dan sahamnya masing-masing adalah USD184,92 miliar dan USD81,25 miliar. (SNP)