China Batasi Ekspor Material Utama Baterai untuk Kendaraan Listrik, Ini Alasannya
China adalah produsen dan eksportir grafit terbesar di dunia. Teknologi ini juga memurnikan lebih dari 90 persen grafit dunia
IDXChannel – Pemerintah China memutuskan untuk melakukan pembatasan ekspor material baterai untuk kendaraan listrik.
Hal itu disampaikan melalui Kementerian Perdagangan dan Administrasi Umum Bea Cukai China yang berlaku pada Desember mendatang.
Melansir Reuters, keputusan ini diambil oleh pemerintah China untuk alasan keamanan nasional. Mereka juga ingin memastikan stabilitas di rantai pasokan global, mengingat era elektrifikasi sudah mulai berkembang di seluruh dunia.
“Langkah ini ditempuh untuk memastikan keamanan dan stabilitas rantai pasokan di industri global. Selain itu, untuk menjaga keamanan dan kepentingan nasional dengan lebih baik. Aturan ini juga tak menargetkan negara-negara tertentu,” tulis keterangan Pemerintah China seperti dilansir dari Reuters.
China adalah produsen dan eksportir grafit terbesar di dunia. Teknologi ini juga memurnikan lebih dari 90 persen grafit dunia menjadi bahan yang digunakan di hampir semua anoda baterai kendaraan listrik, yang merupakan bagian yang bermuatan negatif.
“Langkah berani dan tak terduga yang dilakukan Tiongkok dalam bidang grafit ini telah mengejutkan kami, terjadi jauh lebih cepat dari perkiraan siapa pun,” kata Kien Huynh, kepala komersial di Alkemy Capital Investments, yang berfokus pada pengembangan proyek di sektor logam transisi energi.
Berdasarkan data bea cukai China, negara-negara besar, seperti Jepang, Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, dan India menjadi negara yang mengimpor grafit dari negara tersebut untuk memproduksi baterai untuk kendaraan elektrifikasi.
Berdasarkan pembatasan baru ini, Tiongkok akan mewajibkan eksportir untuk mengajukan izin pengiriman dua jenis grafit mulai 1 Desember 2023. Itu termasuk bahan grafit sintetis dengan kemurnian tinggi, kekerasan tinggi, dan intensitas tinggi, serta grafit serpihan alami dan produk-produknya.
Tiga jenis barang grafit yang "sangat sensitif" telah berada di bawah kendali sementara, dan termasuk dalam daftar baru. Sementara itu, pihaknya mencabut kendali sementara terhadap lima item grafit kurang sensitif yang digunakan dalam industri dasar seperti baja, metalurgi, dan bahan kimia.
Pembatasan ekspor ini muncul beberapa hari setelah AS mengumumkan pembatasan tambahan pada jenis chip semikonduktor yang dapat dijual oleh perusahaan Amerika ke perusahaan China.
China telah mengurangi penambangan grafit alam dalam beberapa tahun terakhir untuk melindungi lingkungan, dan meningkatkan produksi grafit sintetis sejak 2021. Bentuk sintetis yang diproduksi menggunakan produk sampingan dari proses penyulingan minyak, yang kini menyumbang 70 persen.
(SAN)