China Minta APBN Jadi Jaminan Proyek KCJB, Begini Jawaban Luhut
CDB meminta pembayaran utang dilakukan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
IDXChannel - Pemerintah Indonesia masih bernegosiasi dengan China Development Bank (CDB) terkait skema pembayaran utang untuk menambal cost overrun kereta cepat Jakarta Bandung (KCJB). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kedua negara telah menyepakati cost overrun sebesar USD1,2 miliar.
Adapun terkait skema pembayaran atau penjaminan utang masih dalam proses negosiasi. Luhut menyebutkan CDB meminta pembayaran utang dilakukan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Namun, Luhut menjelaskan bahwa Indonesia menginginkan adanya pembayaran melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia atau PT PII. Sebab, jika menggunakan APBN akan memakan waktu lebih panjang.
"Memang masih ada masalah psikologis ya, mereka maunya dari APBN. Tapi kita jelaskan prosedurnya akan panjang. Kami dorong melalui PT PII karena ini struktur yang baru dibuat pemerintah Indonesia sejak 2018. Tapi kalo dia (China) mau tetap APBN ya dia akan mengalami panjang dan itu sudah diingatkan dan mereka sedang mikir-mikir," kata Luhut, Selasa (11/4/2023).
Nantinya struktur pinjaman tersebut akan dialirkan ke PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang kemudian menyetorkannya ke PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sebagai operator Kereta Cepat.
Sementara itu, Luhut menambahkan bahwa kesepakatan tersebut akan rampung pada pekan depan. Luhut juga memastikan Indonesia sanggup untuk membayar dari utang tersebut.
"Nggak ada masalah. Kamu kok ragu dengan negara kita. Jangan underestimate, negara kita ini Indonesia semakin baik lho. Kamu lihat penerimaan pajak kita naik 48,6% (penerimaan pajak pada Januari 2023) karena banyak Indonesia ini batu bara segala macam tadi. Kita nggak sadar keuangan kita dengan hilirisasi itu," pungkasnya. (NIA)